Rabu, 16 Februari 2011
ASA KHAIR, SYUKURI APAPUN YANG TERJADI
Alkisah di sebuah kerajaan, seorang raja memiliki kegemaran berburu. Suatu hari, ditemani penasehat dan sepasukan pengawalnya, raja pergi berburu ke hutan. Karena kurang hati-hati, jari kelingking raja terpotong oleh pisau yang sangat tajam. Raja bersedih dan meminta pendapat dari penasehatnya.
Karena Tidak tahu lagi apa yang musti di ucapkan untuk menghibur raja, akhirnya penasehat berkata “ ’Asa Khair’ Baginda, semoga semuanya baik, apapun yang terjadi patut di syukuri”. Mendengar ucapan penasehatnya sang raja langsung marah besar , “Kurang ajar! Kena musibah bukannya di hibur malah di suruh bersyukur!”, dan si penasehatpun dijebloskan ke penjara.
Hari terus berganti,meski telah kehilangan jari kelingking, raja tidak juga menghentikan kegemarannya berburu. Suatu hari raja bersama penasehatnya yang baru dan rombongan berburu kehutan yang jauh dari istana. Tidak terduga saat berada di tengah hutan raja dan penasehatnya tersesat dan terpisah dari rombongan. Tiba-tiba mereka ditangkap dan di arak untuk dijadikan sesembahan kepada sang dewa.
Sebelum di jadikan sesembahan raja dan penasehatnya dimandikan. Saat giliran raja barulah ketahuan kalau salah satu jari kelingkingnya cacat. Raja itupun di anggap tidak layak untuk dijadikan persembahan, akhirnya raja di bebaskan begitu saja oleh suku primitif itu. Dan si penasehat yang dijadikan persembahan kepada para dewa.
Setelah bersusah payah, akhirnya raja berhasil keluar dari hutan dan kembali ke istana. Raja langsung memerintahkan supaya penasehat yang dulu di jatuhi hukuman penjara segera di bebaskan.
“Penasehatku, aku berterima kasih kepadamu, Nasehatmu “Asa Khair” ternyata benar”. Apapun yang terjadi kita patut bersyukur. Karena jari kelingkingku yang terpotong waktu itu, aku bisa pulang dengan selamat”. Kemuadian raja menceritakan kisah pemburuannya waktu itu.
Setelah mendengar cerita sang raja, buru-buru penasehat berlutut sambil berkata, “Terima kasih baginda, saya juga bersyukur baginda telah memenjarakan saya waktu itu, karena jika tidak mungkin sekarang ini, sayalah yang menjadi korban dan di persembahkan kepada dewa suku primitif itu”.
Sumber : 80 Kisah Islami Terbaik
-------------------------------------------------------------------
Sahabat,
Batas pengetahuan kita sama sekali tidak dapat di bandingkan dengan setetes pengetahuan Sang Maha Mengetahui, Ketika kemudian kita mengalami sesuatu yang kita tidak merasa nyaman atasnya mungkin itulah yang terbaik untuk kita saat itu..seperti apa yang di alami oleh raja dan penasehatnya..sesungguhnya Allah tau apa yang akan terjadi sebelum kejadian itu benar-benar terjadi..olehnya sang raja di takdirkan kehilangan kelingkingnya demi mempertahankan nyawanya di masa yang akan datang..begitupun penasehatnya..
Sahabat,
Lebih cerdaslah dalam memahami teka teki Allah..banyak kejutan indah yang terbingkai oleh ketidaknyamanan sementara..Syukuri apapun yang telah menjadi ketentuanNya, karena Dia lebih tau apa yang terbaik untuk kita..insyaAllah tidak ada kesia-siaan dari kesyukuran..justru sebaliknya Allah akan selalu menambahkan kenikmatan dari kesyukuran itu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar