Jumat, 31 Desember 2010
..: MOLEKUL AIR ZAM ZAM :..
..: MOLEKUL AIR ZAM ZAM :..
Diantara petikan ceramah oleh Ustaz Abdullah Mahmud ;
Air merupakan salah satu rahmat Allah kepada manusia, Manusia tidak boleh hidup tanpa air, dan manusia tidak boleh hidup tanpa rahmat dari Allah.
Ustaz kemudian bercerita bahawa dia telah berkesempatan menghadiri satu seminar mengenai AIR yang berlangsung di Hotel Istana baru-baru ini yang mana kebanyakan hadirin yang hadir terdiri daripada orang bukan Islam kecuali 2 orang (Ustaz Abdullah dan seorang Pensyarah dari UM).
Penceramahnya seorang Profesor yg pakar tentang air dari Jepun. Beliau menunjukkan hasil kajiannya mengenai air, beberapa slide ditunjukkan dan dipancarkan dilayar putih kepada hadirin sekelian. Sampel-sampel air yang diambil dari berbagai sumber air (sungai, laut, perigi dan bermacam lagi).
Maka terpancarlah berbagai-bagai rupa bentuk susunan molekul-molekul air tersebut. Ada yang berupa seolah-olah seperti jin tetapi samar-samar, tidak begitu jelas (dengan telinga yang besar, bertanduk dan sebagainya)rupa yang menggerunkan dan menakutkan. Lalu Profesor itu berkata “banyak lagi sampel-sampel air yang lain tetapi rupa molekul-molekulnya hampir sama, sekarang saya nak tunjukkan sampel air yang berlainan dari sampel-sampel air yang saya tunjukkan tadi”
Profesor itu pun tunjukkan, maka terpancarkan satu rupa bentuk molekul air yang tersusun cantik berupa seolah-olah seperti berlian (bersegi-segi),bersinar-sinar dan sinarannya mengeluarkan warna-warna yang menarik melebihi 12 warna. MasyaAllah, cantik. Lalu profesor bertanya “Siapakah di antara kamu semua yang tahu sampel air apakah ini”. Hadirin semua senyap, dan kemudian, Pensyarah dari UM mengangkat tangan dan menjawab “saya rasa itu adalah sampel air zam-zam”.
Profesor berkenaan memanggil Pensyarah tersebut naik ke atas dan bertanya “Berikan saya sebab kenapa awak berkata air itu adalah air zam-zam. “Kerana air zam-zam adalah air yang termulia didunia ini” Jawab Pensyarah. Profesor berkata “Saya tak tahu samada betul atau tidak air zam-zam itu mulia tetapi memang betul ini adalah sampel air zam-zam.”
Kemudian Professor mengatakan bahawa, kata-kata juga dapat mempengaruhi rupa bentuk molekul-molekul air. Lalu didalam dewan itu mereka membuat experiment bagaimanakah yang dikatakan kata-kata dapat menpengaruhi rupa bentuk molikul-molikul air. Semua hadirin dikehendaki membaca sesuatu kepada air mineral masing-masing. Lalu seorang volunteer bangun untuk menguji bagaimana rupa air yang telah dibaca. Bila ditunjukkan diskrin, nampak molikul air membentuk seolah-olah seperti tokong cina (dengan janggut yg panjang dan perut yg buncit).
Bila tiba giliran Ustaz, air yang dibaca dengan Al-Fatihah, Selawat dan Ayat Kursi maka nampaklah rupa molikul air seperti berlian dan berkilau-kilau…. Subhanallah. Lalu Ustaz disuruh oleh Profesor membaca sebarang ayat/kata-kata yang tidak baik…maka nampaklah diskrin molikul air berupa seperti sel-sel barah.
Subhanallah….. daripada ceramah yang Ustaz sampaikan ini marilah kita sama-sama mengambil iktibar daripadanya. Ini adalah kata-kata dari Ustaz Abdullah : “Jika hendak air itu merasa manis maka masukkanlah gula, jika hendak air itu berwarna maka masukkanlah pewarna dan jika hendak air itu mulia maka masukanlah ayat-ayat yang mulia kepadanya”.
Kamis, 30 Desember 2010
Garam dan Telaga
Suatu ketika, hiduplah seorang pak tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu langsung menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarknannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan minta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba minum ini, dan katakan bagaimana rasanya…”, ujar pak Tua itu.
“Pahit. Pahit sekali”.jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua itu sedikit tersenyum. Ia lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan di dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.
Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini dan mninumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”
“Segar.” Sahut tamunya. “Apakah kamu merasakan garam di air itu?”, Tanya pak Tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda.
Dengan bijak, pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.
“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan bergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu, menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”
Pak Tua itu, lalu kembali memberikan nasihat. “Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”
Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari ini. Dan pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.
Senin, 27 Desember 2010
Kamis, 23 Desember 2010
Pemuda dan Hadiah Wisuda
Seorang pemuda tengah menyelesaikan studinya di perguruan tinggi. Berapa bulan terakhir ia begitu menginginkan sebuah mobil sport di sebuah dealer. Iapun mengatakan pada sang ayah akan keinginannya tersebut dan ia sangat yakin dengan kekayaan ayahnya yang begitu melimpah. Ayahnya akan menghadiahkan mobil sport tersebut di hari wisudanya nanti.
Hari wisudanya kini tiba, tampak pemuda tersebut sangat bahagia. Sang ayah memberi selamat dan berkata “Aku sangat mencintaimu nak, ayah berharap engkau bahagia menerima hadiah dari ayah ini”, diserahkannya sebuah kotak pada sang anak. Meski kecewa sang anak tetap mengambil kotak itu karena penasaran akan isi kotaknya. Pemuda itu lalu membuka kotak dan mendapati isi kotak tersebut sebuah Al-Qur’an dengan sampul begitu indah. Pemuda itu marah dan menyerahkan kembali kotak tersebut pada ayahnya sambil berkata “Ayah memiliki begitu banyak harta, kenapa ayah hanya membelikan Al-Qur’an padaku” dengan kemarahannya pemuda itu pergi meninggalkan sang ayah.
Pemuda tersebut memulai sebuah bisnis hingga kesuksesan diraihnya, ia kini memiliki rumah megah yang sangat indah, namun banyangan kebersamaan dengan sang ayah selalu dirindukannya. Minggu depan ia berencana akan menemui ayahnya dan meminta maaf. Keesokan harinya pemuda tersebut menerima sebuah surat yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal dan mewariskan semua harta miliknya pada anaknya.
Setiba dirumah ayahnya ia tertunduk malu dengan penuh penyesalan telah menyakiti dan meninggalkan sang ayah. Dikamar ayahnya ia menemukan sebuah Al-Qur’an yang dihadiahkan padanya saat wisuda dulu, sementara ia membaca Al-Qur’an tersebut tiba-tiba sebuah kunci yang di tempel di belakang Al-Qur’an itu jatuh, yah itu adalah kunci mobil sport yang didambakannya dulu lengkap dengan nama dealer yang sama persis. Pemuda itupun tak mampu menahan air matanya.
***********************^_^**********************
Sahabat..
Seberapa sering kita berfikir apa yang diberikan pada kita bukan sesuatu yang kita butuhkan??berapa banyak kenikmatan yang kita lewatkan hanya karena bingkai dari kenikmatan itu tidak sesuai dengan ingin kita??
Terkadang kenikmatan itu datang dalam bentuk hal-hal yang membuat kita jenuh, bersembunyi di balik tantangan, terselip dalam cobaan.
Sahabat,
Cermatilah dahulu kenikmatan itu, sebelum engkau mengeluh..perhatikan manfaat yang akan kau raih sebelum membayangkan secuil letihnya.. Allah menyajikan kenikmatan untuk kita dengan cara-cara yang berbeda, mari syukuri nikmat itu dengan menerima berbagai bentuk penyampaiannya pada kita..
Salam Penuh Energi..
Kisah Nyata Kasih Sayang Seorang Ibu
Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya. Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
“Bu, kita! sudah sampai”,kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya. Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata:”Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.
Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan”. Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.
http//jalanhidup.com
********************************************
Sahabat..
Lihatlah betapa kasih sayang ibu begitu mulia,,bahkan ketika ia tersakiti oleh kita sekalipun..kasih sayangnya tidak berkurang sedikitpun..
Ketika seorang sahabat Nabi ber-thawaf mengeliling Ka'bah sambil menggendong ibunya yang sudah sepuh, ia bertanya pada Rasul yang mulia, "Sudahkah terbayar lunas semua jerih payah ibuku?"
Rasul yang mulia menjawab, "Tidak!, bahkan untuk menandingi rasa sakitnya saat melahirkan engkau pun tidak terbayar!"
Sahabat..
Andai kita memberi segala yang kita punya untuk ibu kita..itu takkan mampu membayar 1 hari kasih sayang ibu kita..karena kasih sayang seorang ibu tidak akan pernah lunas..yang terpenting yang harus kita lakukan balas cintanya dengan cintamu..balas kasihnya dengan sayangmu..balas belaiannya dengan perhatianmu..balas setiap harapannya dengan doamu selalu..dan yang terpenting balas doanya dengan perbaikan diri kita yang kan mengantarkan mahkota padanya di surga kelak..
Segenap Pengurus Kisah-kisah Motivasi Mengucapkan
^^^^^^^^^^^SELAMAT HARI IBU^^^^^^^^^^^
Tantangan & kesulitan
Kisah ini berawal dari keprihatinan saya terhadap seseorang yang takut terhadap tantangan dan kesulitan yang dihadapinya. Ada bayang-bayang kegagalan, pesimis terhadap tantangan yang akan dihadapinya. Persis seperti kisah lalu di mana kutu anjing dan gajah terbelenggu oleh 'comfort zone' yang mematikan potensi hebat dalam dirinya.
Mari belajar kehidupan ini dari air. Air bisa menjadi guru untuk kita. Perhatikanlah bagaimana air menerima lemparan batu. Ketika batu itu menyentuh permukaannya, ia membentuk lubang kecil di permukaan air sesuai ukuran batunya. Akan tetapi, beberapa detik kemudian, permukaan air akan kembali datar seperti semula. Batu tidak meninggalkan bekas sedikitpun terhadap bentuk permukaan air. Justeru masuknya batu ke dalam air akan menambah tinggi permukaannya.
Kita juga bisa belajar dari layang-layang. Lihatlah layang-layang, jika dia tidak menantang angin, dia tidak akan bisa terbang melayang di udara. Dia akan tetap melayang di udara selama masih menantang angin. Jika angin yang menerpanya lebih keras dia bergerak menggoyang ke kanan atau ke kiri kemudian naik ke atas. Sesekali dia akan berputar ke bawah membentuk lingkaran kemudian kembali naik menanjak ke atas.
Sahabat ,
Tantangan dan kesulitan yang dihadapi seseorang adalah latihan yang akan memberinya kekuatan dan pengalaman. Seseorang yang tidak pernah menghadapi kesulitan atau tantangan, dia tidak akan pernah mengalami kemajuan.
Tantangan dan kesulitan tidak selamanya buruk, ia melatih kita untuk menjadi kuat dan tangguh. Ia mengasah pikiran kita untuk mencari solusi dan cara untuk mengatasinya.
Tantangan dan kesulitan bukan untuk ditakuti atau dihindari, tapi harus dihadapi. Tantangan terkadang merupakansesuatu yang bisa dinikmati, sehingga ada sebagian orang yang berfikiran maju menciptakan tantangan untuk dirinya sendiri. Tantangan itu membuat mereka menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif, karena tantangan merupakan stimulus yang memancing kreatifitas berfikir dan kemampuan menemukan solusi.
Allah SWT menjanjikan kebahagiaan bagi hambaNYA yang beriman di dunia dan di akhirat. Akan tetapi, Allah memberi syarat untuk meraihnya dengan mujahadah (kesungguhan berusaha). Tantangan dan kesulitan adalah cara Allah menilai mujahadah seseorang. Allah tidak memberikan kebahagiaan secara 'gratis'. DIA hanya memberikannya kepada mereka yang 'Lulus ujianNYA'.
Wallahu a'lam.
kisah kutu anjing & Rantai Gajah
Kisah 1 :Kisah Kutu Anjing
-------------------------------
Jika rekan-rekan ditanya, binatang apa yang paling hebat? Biasa jadi jawabannya adalah seekor kutu anjing. Ya, kutu anjing adalah binatang yang sangat hebat. Apa kehebatannya? Ia bisa meloncat sangat tinggi. Sampai kira-kira 50 kali lipat ukuran tubuhnya. Ck..ck. Subhanallah! Sungguh hebat Maha Pencipta yang menciptakan binatang ini.
Ada sebuah kisah fiksi menarik tentang kutu anjing ini. Suatu ketika anjing meminta tolong pada seekor kelinci. “Wahai kelinci, tolonglah aku. Tolong kau cari, tangkap dan buang kutu anjing di tubuhku ini. Rasanya aku sudah tidak kuat lagi.”
Kelinci pun berusaha sekuat tenaga. Tapi ia sangat sulit menangkap kutu anjing itu. Setiap ia akan menangkapnya, si kutu anjing melompat tinggi. Bahkan lebih tinggi dari kelinci. Keadaan ini membuat kelinci berpikir keras. Akhirnya ia dapat ide. Ia minta serpihan kecil daging dan bulu pada anjing. Lalu, daging dan bulu itu ia masukkan ke sebuah kotak korek api yang terbuka. Rupanya kelinci membuat jebakan untuk kutu anjing tersebut.
Kutu anjing melihat ada sebongkah daging dan bulu anjing, maka ia pun melompat masuk ke dalam kotak korek api itu. Ketika, ia sedang asyik menikmati bulu dan daging anjing itu, kelinci segera menutup penutup kotak korek api itu. Si kutu anjing pun terperangkap. Ia tidak bisa keluar dari tempat yang sempit itu.
Kelinci membiarkan kutu anjing itu beberapa hari. Ia tidak ingin tangkapannya kabur lagi. Setelah beberapa hari, kotak korek api dibuka. Meloncatlah si kutu anjing. Kelinci terkejut. Ia khawatir si kutu anjing akan kabur. Ternyata tidak. Kutu anjing itu sekarang, tidak bisa loncat melebihi tinggi kotak korek api yang beberapa hari ini mengurungnya. Kelinci dengan mudah kembali menangkap si kutu anjing.
Kisah 2: Kisah Rantai Gajah
---------------------------------
Suatu ketika, ada gajah liar yang merusak kampung. Sudah banyak orang yang celaka. Banyak rumah yang rusak. Sawah dan ladang pun demikian pula. Penduduk desa telah berusaha sekuat tenaga menangkap atau membunuh sang gajah. Tapi semua cara yang dilakukan gagal. Mereka kekurangan alat. Mereka hanya mengandalkan senapan angin yang tidak seberapa kekuatannya. Tentu saja, tidak bisa menaklukan sang gajah yang kuat dan besar.
Kebetulan sekali, lewatlah ke kampung itu seorang pemburu dari kota. Penduduk kampung pun meminta pertolongan sang pemburu. Dengan sigap pemburu ini segera memburu sang gajah. Mereka pun bertemu di pinggir kampung.
Sang pemburu sudah siap dengan berbagai alatnya. Ia gunakan senapan besar dengan kekuatan besar. Ia juga gunakan peluru bius yang sangat kuat. Ia yakin, peluru bius itu sanggup membius sang gajah. Beberapa kali tembakan meleset. Sampai pada tembakan kelima, akhirnya sang gajah tertembak. Peluru bius itu pun menancap di tubuh sang gajah. Beberapa saat, sang gajah meronta. Sampai kemudian, ia terjatuh dan pingsan.
Sang pemburu dan penduduk kampung kemudian merantai gajah itu. Rantai yang digunakan besar dan kuat sekali. Penduduk kampung pun lega. Akhirnya masalah besar itu selesai juga. Sang gajah pun bangun. Ketika bangun ia langsung berdiri dan berlari. Ia merasa benar-benar lapar. Tapi kakinya dirantai. Ia pun terjatuh. Ia berdiri lagi, lari lagi. Terjatuh lagi. Begitu terus. Sampai sang gajah lemas. Ketika melihat kesekelilingnya, ternyata ia menemukan sebongkah besar rumput. Ia pun menghampiri rumput itu dan memakannya. Ketika gajah itu kenyang, ia mencoba berlari lagi. Tapi rantai yang mengikatnya sungguh kuat. Ia terjatuh lagi.
Itulah yang terjadi hari-hari berikutnya. Sang gajah terus mencoba berlari, tapi ia terus gagal. Meski begitu, ia tidak kelaparan. Malah makin gemuk saja, karena makanannya bagus dan terjamin. Sang gajah pun berhenti mencoba lari. Setiap hari ia hanya makan saja. Rantai gajah pun diganti. Tidak lagi menggunakan besi yang besar dan kuat. Ia hanya diikat seutas tali plastik. Tapi sang gajah tidak mencoba berlari. Ia telah nyaman pada kondisinya sekarang. Ia tidak lagi liar.
--------------------------------------------------------------------------------
Rekan-rekan
Apa yang bisa disimpulkan dari dua cerita tadi? Kutu anjing yang tadinya bisa melompat tinggi, menjadi tidak berdaya dan hanya melompat setinggi kotak korek api. Demikian juga dengan sang gajah liar. Semula dibutuhkan rantai besi yang besar dan kuat untuk merantainya. Tapi, kemudian, seutas tali plastik saja tidak dicoba diputuskan oleh sang gajah.
Paling tidak ada tiga pelajaran yang dapat kita petik dari kisah di atas, diantaranya:
1. Setiap mahluk hidup sebenarnya mempunyai potensi yang hebat.
Setiap manusia dilahirkan dengan potensi yang hebat. Potensi hebat yang kita miliki diantaranya ruh, akal, nafsu, otak, fisik dan waktu yang Allah berikan. Nah, keenam potensi ini sama diberikan Allah pada setiap manusia. Perbedaannya terletak pada bagaimana kita menggunakan potensi itu. Orang yang sukses senantiasa memanfaatkan potensi yang ada. Ia yakin dengan kemampuan yang Allah berikan kepadanya.
2. Ada kondisi yang membuat potensi hebat tersebut, justru tidak digunakan. Kondisi tersebut membelenggu dirinya.
Ada banyak kondisi yang bisa membelenggu potensi manusia. Belenggu itu dapat dikelompokkan menjadi dua. PERTAMA, ketakutan & keraguan. KEDUA, belenggu kondisi. Belenggu ketakutan & keraguan adalah belenggu utama. Gajah berhenti berusaha lari karena ia takut jatuh lagi. Jatuh itu menyakitkan. Karena takut, ia belajar merasa nyaman dengan kondisi barunya. Ia pun masuk ke zona nyaman (comfort zone). Setiap kita pasti merasa takut dan ragu melakukan sesuatu yang baru. Hal baru ada di luar zona nyaman kita. Setiap manusia pasti dilanda ketakutan dan keraguan ketika ia melangkah keluar dari zona nyamannya. Belenggu kondisi adalah terbelenggunya potensi karena suatu kondisi. Misalnya kondisi ekonomi, sosial, usia, pendidikan, budaya, lingkungan dan sebagainya.
3. Manusia hebat adalah manusia yang berhasil memutuskan belenggu dalam dirinya sendiri.
Dua belenggu di atas membelenggu potensi. Bagaimana memutuskan belenggu itu? Prinsipnya ada dua. PERTAMA, optimalisasi potensi. KEDUA, pertolongan orang lain. Optimalisasi potensi bersifat internal. Kita harus mampu mengembalikan kepercayaan diri bahwa ada potensi hebat dalam diri ini. Sedangkan, pertolongan orang lain adalah hal dari luar diri kita. Orang yang mampu menjadi motivator dan membantu memutuskan belenggu yang ada.
----------------------------------------------------------------------------------
Rekan-rekan , terkadang di sekeliling kita banyak ditemui orang-orang yang menjadi ‘kotak korek api’ atau ‘rantai gajah’ dalam kehidupan kita. Mereka senantiasa membuat diri kita stagnan (menghambat) dalam beraktifitas dan berbuat lebih. Kita telah merasa ada pada ‘comfort zone’ sehingga terbelenggu pada pekerjaan yang biasa saja, padahal potensi yang kita miliki akan menghasilkan lebih dari itu.
Atau sebaliknya, kita tidak menyadari bahwa kitalah si ‘kotak korek api’ dan ‘rantai gajah’ itu dalam kehidupan orang lain. Kita selalu menjadi orang yang membelenggu kesuksesan orang lain. Naudzubillah. Mari introspeksi diri!.
Rabu, 15 Desember 2010
Kisah Nenek Pemungut Daun
Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya.
Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang.
Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapu sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya.
“Jika kalian kasihan kepadaku,” kata nenek itu, “Berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya.” Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu
Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup. Sekarang ia sudah meniggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu.
“Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai,” tuturnya. “Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan salawat kepadanya.“
Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang.
Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapu sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya.
“Jika kalian kasihan kepadaku,” kata nenek itu, “Berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya.” Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu
Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup. Sekarang ia sudah meniggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu.
“Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai,” tuturnya. “Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan salawat kepadanya.“
Rabu, 08 Desember 2010
Renungan Kehidupan
Seseorang telah menuliskan kata-kata yang indah ini. cobalah ambil sedikit untuk mengerti maknanya mendalamnya.
1. Doa bukanlah "Ban serep" yang dapat kamu keluarkan ketika dalam masalah, tapi "kemudi" yang menunjukkan arah yang tepat.
2. Kenapa kaca depan mobil sangat besar dan kaca spion begitu kecil ? Karena masa lalu kita tidak sepenting masa depan kita. Jadi, pandanglah ke depan dan majulah.
3. Pertemanan itu seperti sebuah buku. Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membakarnya, tapi butuh waktu tahunan untuk menulisnya.
4. Semua hal dalam hidup adalah sementara. Jika berlangsung baik, nikmatilah, karena tidak akan bertahan selamanya. Jika berlangsung salah, jangan khawatir, karena juga tidak akan bertahan lama.
5. Teman lama adalah emas ! Teman baru adalah berlian ! Jika kamu mendapat sebuah berlian, jangan lupakan emas ! Karena untuk mempertahankan sebuah berlian, kamu selalu memerlukan dasar emas.
6. Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata " Tenang sayang, itu hanyalah bengkokan, bukan akhir !
7. Ketika Tuhan memecahkan masalahmu, kamu memiliki kepercayaan pada kemampuanNya; ketika Tuhan tidak memecahkan masalahmu, Dia memiliki kepercayaan pada kemampuanmu.
8. Seorang buta bertanya pada St. Anthony : "Apakah ada yang lebih buruk daripada kehilangan penglihatan mata ?" Dia menjawab : "Ya ada, kehilangan visimu !"
9. Ketika kamu berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkanmu dan memberkati mereka, dan terkadang, ketika kamu aman dan happy, ingat bahwa seseorang telah mendoakanmu.
10. Khawatir tidak akan menghilangkan masalah besok, hanya akan menghilangkan kedamaian hari ini.
Sabtu, 04 Desember 2010
Kekayaan..Kesuksesan..Kasih Sayang..Yang mana yg kamu pilih??
Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah dari perjalanannya keluar rumah, dan dia melihat ada 3 pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.
Wanita itu berkata dengan senyuman yang khas, “Aku tidak mengenal anda, tapi aku yakin anda semua pasti orang baik-baik yang sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut”.
Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, “Apakah suamimu sudah pulang?”
Wanita itu menjawab, “Belum, dia sedang keluar”.
“Oh, kalau begitu kami tidak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali”, kata pria itu.
Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang istri menceritakan semua kejadian tadi, sang suami awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata kepada istrinya, “Sampaikan pada mereka aku telah kembali, dan mereka boleh masuk untuk menikmati makan malam ini”.
Wanita itu keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.
“Maaf, kami semua tidak bisa masuk bersama-sama”, kata pria itu hampir bersamaan.
“Lho, kenapa?”, tanya wanita itu karena merasa heran.
Salah seorang pria itu berkata, “Nama dia kekayaan”, katanya sambil menunjuk pria berjanggut di sebelahnya, “Sedangkan yang ini namanya kesuksesan”, sambil memegang pria berjanggut lainnya, “Sedangkan aku sendiri bernama kasih sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa di antara kami yang boleh masuk ke rumahmu”.
Wanita itu kembali masuk ke dalam, dan memberitahu pesan pria di luar, suaminya pun merasa heran.
“Oh.. menyenangkan sekali. Baiklah kalau begitu, coba kamu ajak si kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan kekayaan”.
Istrinya tidak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, “Sayangku, kenapa kita tidak mengundang si kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita”.
Ternyata, anak mereka mendengar percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang masuk ke rumah.
“Bukankah lebih baik jika kita mengajak si kasih sayang yang masuk ke dalam? Rumah ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan kasih sayang”.
Suami istri itu setuju dengan pilihan buat hati mereka, “Baiklah ajak si kasih sayang ini masuk ke dalam. Dan malam ini, si kasih sayang menjadi teman santap malam kita”.
Wanita itu kembali keluar, dan bertanya kepada 3 orang pria itu. “Siapa di antara anda yang bernama kasih sayang? Ayo, silakan masuk, anda menjadi tamu kita malam ini”.
Si kasih sayang berdiri, dan berjalan menuju beranda rumah. Oh ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.
“Aku hanya mengundang si kasih sayang yang masuk ke dalam, tetapi kenapa kamu ikut juga?”
Kedua pria yang di tanya itu menjawab bersamaan, “Kalau anda hanya mengundang si kesuksesan atau si kekayaan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun karena anda mengundang si kasih sayang, maka kemanapun si kasih sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada kasih sayang, makan kekayaan dan kesuksesan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta dan hanya si kasih sayang yang bisa melihat, hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus, maka kami butuh bimbingannya saat berjalan, saat kami menjalani hidup ini”.
Wanita itu berkata dengan senyuman yang khas, “Aku tidak mengenal anda, tapi aku yakin anda semua pasti orang baik-baik yang sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut”.
Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, “Apakah suamimu sudah pulang?”
Wanita itu menjawab, “Belum, dia sedang keluar”.
“Oh, kalau begitu kami tidak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali”, kata pria itu.
Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang istri menceritakan semua kejadian tadi, sang suami awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata kepada istrinya, “Sampaikan pada mereka aku telah kembali, dan mereka boleh masuk untuk menikmati makan malam ini”.
Wanita itu keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.
“Maaf, kami semua tidak bisa masuk bersama-sama”, kata pria itu hampir bersamaan.
“Lho, kenapa?”, tanya wanita itu karena merasa heran.
Salah seorang pria itu berkata, “Nama dia kekayaan”, katanya sambil menunjuk pria berjanggut di sebelahnya, “Sedangkan yang ini namanya kesuksesan”, sambil memegang pria berjanggut lainnya, “Sedangkan aku sendiri bernama kasih sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa di antara kami yang boleh masuk ke rumahmu”.
Wanita itu kembali masuk ke dalam, dan memberitahu pesan pria di luar, suaminya pun merasa heran.
“Oh.. menyenangkan sekali. Baiklah kalau begitu, coba kamu ajak si kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan kekayaan”.
Istrinya tidak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, “Sayangku, kenapa kita tidak mengundang si kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita”.
Ternyata, anak mereka mendengar percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang masuk ke rumah.
“Bukankah lebih baik jika kita mengajak si kasih sayang yang masuk ke dalam? Rumah ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan kasih sayang”.
Suami istri itu setuju dengan pilihan buat hati mereka, “Baiklah ajak si kasih sayang ini masuk ke dalam. Dan malam ini, si kasih sayang menjadi teman santap malam kita”.
Wanita itu kembali keluar, dan bertanya kepada 3 orang pria itu. “Siapa di antara anda yang bernama kasih sayang? Ayo, silakan masuk, anda menjadi tamu kita malam ini”.
Si kasih sayang berdiri, dan berjalan menuju beranda rumah. Oh ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.
“Aku hanya mengundang si kasih sayang yang masuk ke dalam, tetapi kenapa kamu ikut juga?”
Kedua pria yang di tanya itu menjawab bersamaan, “Kalau anda hanya mengundang si kesuksesan atau si kekayaan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun karena anda mengundang si kasih sayang, maka kemanapun si kasih sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada kasih sayang, makan kekayaan dan kesuksesan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta dan hanya si kasih sayang yang bisa melihat, hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus, maka kami butuh bimbingannya saat berjalan, saat kami menjalani hidup ini”.
Rabu, 01 Desember 2010
Makna Sahabat
Sulitnya mencari seorang sahabat itu bisa digambarkan ketika kita berusaha memasukkan benang ke dalam lubang jarum. Ada saja halangan atau kendala saat kita berusaha memasukkan benang dalam jarum, ada angin, mata kita yang kurang fokus, tempat yang kurang terang dan lain-lain.
Namun setelah kita berhasil melawan kendala yang ada, akhirnya benang bisa masuk ke dalam jarum, itulah saat-saat yang menggambarkan bahwa kita telah berhasil mendapatkan seorang sahabat. Setelah jarum dan benang telah bersatu, tibalah saatnya kita merajut..dalam hal ini kita sebagai jarum dan sahabat kita sebagai benang, bersama-sama merajut peristiwa-peristiwa manis dan indah sehingga menjadi rajutan indah berupa kenangan terindah di hidup kita….
Itulah Sahabat, seseorang yang kita peroleh dari pengorbanan dalam kehidupan kita. Yang awalnya pahit namun berakhir manis
@ z.a artaji
Langganan:
Postingan (Atom)