nick name


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Jumat, 08 April 2011

Biaya dan Pendapatan


Macam-macam Biaya dan Pendapatan
1.    Biaya
1.1  Pengertian Biaya
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang  menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
1.2 Macam-macam Biaya
1.2.1 Biaya Produksi
  • Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang.
  • biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal.
1.2.2 Biaya jangka pendek
1.Biaya total(total cost) merupakan jumlah dari biaya tetap dengan biaya variable.
2. Biaya tetap(fixed cost) adalah tegantung dari jumlah produksi,misalnya biaya modal, biaya gaji,sewa gedung dll.
3. Biaya variable(variable cost) adalah biaya yang besarnya tergantung dari tingkat produksi misalnya biaya bahan baku, upah buruh.
Rumus :
TC= FC+TVC
Total cost= fixed cost+ variable cost
1.2.3  Biaya Peluang
Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama. Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik lainnya; adalah merupakan biaya peluang dari pilihan pertama.
1.2.4 Biaya Pabrikasi/Manufacturing Cost diklasifikasikan dalam:
  1. Bahan Langsung (Direct Material).
  2. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor).
  3. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead) yaitu biaya selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung.
1.2.4  Biaya Non-pabrikasi/Commercial Expenses diklasifikasikan:
  1. Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan
  2. Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan
1.2.5  Prime Cost (Biaya Utama)
adalah jumlah bahan langsung dan tenaga kerja langsung
1.2.6  Conversion Cost (Biaya Konversi)
adalah jumlah tenaga kerja langsung dan overhead pabrik
1.2.7  Volume Produksi diklasifikasikan dalam:
  1. Biaya Variabel yaitu biaya yang berubah secara proporsional sesuai dengan volume kegiatan.
  2. Biaya Tetap yaitu biaya yang tidak berubah karena perubahan volume kegiatan dalam rentang yang relevan
  3. Biaya Campuran yaitu biaya yang mempunyai komponen variable dan tetap
2.   Pendapatan
2.1  Pengertian
Merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi.
2.2 Karakteristik Pendapatan, dapat dilihat dari :
  • Sumber pendapatan
  • Produk dan kegiatan utama perusahaan
  • Jumlah rupiah pendapatan dan proses penandingan
2.3  Yang berhubungan dengan Pendapatan:
  • Total Revenue (TR) Yaitu total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila memproduksi sejumlah unit barang tertentu.
  • Kuantitas Barang ( Q ) yaitu total jumlah barang yang diproduksi oleh seorang produsen
  • Average Revenue ( AR ) yaitu harga rata – rata unit barang AR = TR /Q
Seorang produsen yang rasional pasti mengharapkan pendapatan yang dia peroleh harus lebih besar dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkannya.
Dimana
 = TR – TC
TR = TC Perusahaan BEP ( Break Event Point)
TR > TC Perusahaan laba
TR < TC Perusahaan rugi.
Macam-macam Pendapatan Nasional
Jika dilihat dari jumlah barang dan jasa yang dihasilkan, Pendapatan Nasional dapat dikelompokkan menjadi :
GNP(Gross Natinonal Product) dan NNP(Net National Product).
  1. GNP(Gross Natinonal Product) atau Produk Nasional Bruto adalah nilai dari semua barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi domestik dalam periode tertentu. Atau dengan kata lain nilai dari seluruh output tanpa mengitung biaya-biaya harta tetap seperti gedung,rumah.dll.
  2. NNP(Net National Product) atau Produk Nasional Netto adalah GNP dikurangi penyusutan dari jumlah harga tetap (capital stock) yang ada untuk suatu periode tertentu. Penyusutan disini adalah suatu ukuran dari bagian GNP yang harus disisihkan untuk menjaga kapasitas produktif dari suatu perekonomian,sebagai contoh suatu mesin yang digunakan untuk kegiatan produksi yang dipakai terus menerus digunakan maka ia akan aus dan harus segera diperbaiki . dan biaya ini yang nanti akan dikurang dengan GNP. NNP itu sendiri bertujuan untuk memperpanjang jumlah harga dari harta tetap/modal.
sumber: dornbusch,rudiger dan stanley fischer.1986.makroekonomi.jakarta: penerbit erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/Biaya
http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/08/makalah-tentang-biaya-cost.html

ekonomi



1.     Definisi ekonomi dan masalah pokok.
             Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas untuk mencapai kemakmuran. Ilmu ekonomi merupakan ilmu memilih, karena mempelajari perilaku manusia dalam menentukan pilihannya. Ilmu ekonomi mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber-sumber daya yang langka (dengan dan tanpa uang), dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.
            Ilmu ekonomi muncul karena karena adanya problem/permasalahan ekonomi. problem/msalah ekonomi tersebut adalah adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan sangat terbatas. Masalah pokok ekonomi klasik yaitu 5W & 1H. Sedangkan masalah pokok ekonomi modern adalah:
1)      What
Yaitu menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, berapa jumlah yang harus diproduksi.
2)      How
yaitu bagaimana cara seorang produsen menentukan tingkat produksi, dan memilih serta menggunakan faktor-faktor produksi yang meminimumkan biaya dan memaksimumkan keuntungan baginya.
3)      For Whom
yaitu untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi, bagaimana distribusi pendapatan untuk masing-masing pemilik faktor produksi.

    2.     Sistem perekonomian     
1)      Sistem Ekonomi Tradisional
            Ciri-ciri:
      a)      Belum ada pembagian kerja,
      b)      Pertukaran dilakukan dengan cara barter (belum menggunakan uang),
      c)      Kegiatan ekonomi terbentuk karena kebiasaan,
      d)     Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan,
      e)      Tanah sebagai sumber kehidupan dan kemakmuran,
      f)    Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan.

2)      Sistem Ekonomi Komando
Ciri-ciri:
a)      Semua alat dan sumber produksi dikuasai negara,
b)      Kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintah,
c)      Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
            Kebaikan:
a)      Pemerintah bertanggung-jawab sepenuhnya kepada perekonomian,
b)      Pemerintah dapat menentukan jenis-jenis industri/produksi,
c)      Pemerintah mengatur distribusi barang-barang,
d)     Mudah melaksanakan pengendalian dan pengawasan.
Keburukan:
a)      Hak milik perrseeorangan tidak ada,
b)      Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.

3)      Sistem Ekonomi Pasar Bebas
Ciri-ciri:
a)      Semua alat dan sumber produksi dikuasai oleh Perseorangan,
b)      Ada pembagan kelas dalam masyarakat,
c)      Ada persaingan antar pengusaha.
Kebaikan:
a)      Setiap individu bebas mengatur perekonomian,
b)      Set.iap individu bebas memiliki alat-alat produksi,
c)      Adanya persaingan kearah kemajuan,
d)     Produksi berdasarkan apa yang dibutuhkan masyarakat
Keburukan:
a)      Menimbulkan eksploitasi,
b)      Menimbulkan monopoli,
c)      Tidak ada pemerataan pendapatan.
     
    3.     Pengertian dan hukum permintaan serta penawaran 
1)      Permintaan
       Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada tingkat harga selama periode waktu tertentu. Macam-macam permintaan:
a)      Permintaan efektif (efective demand),
b)      Permintaan potensial (potensial demand),
c)      Permintaan mutlak (absolute demand).

       Hukum permintaan pada dasarnya merupakan hipotesa yang menjelaskan tentang pengaruh harga terhadap kegiatan permintaan. Bunyi hukum permintaan: “Jika harga barang atau jasa semakin rendah maka jumlah permintaan terhadap barng atau jasa tersebut cenderung meningkat dan sebaliknya jika haraga barang atau jasa meningkat maka jumlah permintaan barang atau jasa cenderung turun”.

2)      Penawaran
       Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkat harga selama satu waktu tertentu. Berbeda dengan hukum permintaan, dalam hukum penawaran disebutkan bahwa “Kenaikan harga suatu barang atau jasa akan mengakibatkan meningkatkan kegiatan penawaran terhadap barang atau jasa tersebut. Sebaliknya, jika harga semakin rendah maka timul kecenderungan terhadap barang atau jasa tersebut juga berkurang”.
  4.     Faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
           
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa, yaitu:
1)         Harga barang itu sendiri,
2)      Harga barang lain yang terkait,
3)           Tingkat pendapatan,
4)      Selera atau kebiaaan,
5)      Jumlah penduduk,
6)      Perkiraan haraga di masa depan.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan, diantaranya:
1)      Harga barang itu sendiri,
2)      Harga barang yang terkait,
3)      Harga faktor produksi,
4)      Biaya produksi,
5)      Teknologi produksi,
6)      Jumlah pedagang,
7)      Kebijakan pemerintah.
  
5.     Metode penentuan harga
 Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan strategi harga.  Penerapan strategi harga jual juga bisa digunakan untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud untuk meraih pangsa pasar. Sebagai contoh: Produk motor Cina menetapkan harga motor di bawah harga motor buatan Jepang dengan maksud untuk meraih pangsa pasar. Bila pangsa pasar sudah diraihnya dan dikuasainya maka loyalitas konsumen akan beralih ke motor China. Dan ada juga yang menetapkan harga di atas harga pasar yang tinggi. Ini dilakukan bagi produk-produk baru dengan penemuan-penemuan teknik rekayasa baru. Pada mulanya ditetapkan harga yang tinggi kemudiaan bila pasar sudah tergantung pada produk penemuan baru tersebut harga tahap demi tahap dikurangi sesuai dengan masa dari hidup produk. Mungkin saja produk-produk tersebut sudah mulai jenuh di pasar. Perusahan-perusahaan yang memiliki produk inovasi tinggi  biasanya memiliki hak paten dan akan memilih salah satu strategi dari dua strategi sebagai berikut. 
1) Strategi Harga Skimming
Strategi harga skimming biasanya diterapkan pada produk-produk   temuan baru pada saat diluncurkan ke pasar.  Pada saat diluncurkan ke pasar, pada awalnya ditetapkan harga yang tinggi, dengan maksud untuk menutupi biaya investasi  (riset dan pengembangan) yang tinggi. Selanjutnya, harga dikurangi secara bertahap agar dapat bersaing. Tentu saja, tujuan strategi ini adalah untuk memaksimumkan keuntungan jangka pendek dalam rangka menutupi biaya investasi. Harga skimming hanya dapat dilakukan pada suatu kondisi tertentu, yaitu:
a)        Kualitas dan citra produk harus mendukung harganya yang mahal, dan jumlah pembeli yang menginginkan produk pada harga tersebut memadai.
b)        Biaya produksi dalam jumlah kecil tidak terlalu tinggi, sehingga pembeli menunda memanfaatkan penerapan harga yang mahal.
c)        Pesaing tidak akan dapat masuk ke pasar tersebut dengan mudah dan menjual produknya dengan harga yang relatif rendah. Bila persyaratan-persyaratan di atas tidak dipenuhi, maka penerapan harga skimming tidak dapat dilakukan, bahkan akan menimbulkan kerugian.
 2)  Strategi Harga Penetrasi
Strategi penetapan harga penetrasi merupakan penetapan harga suatu produk standar. Metode ini dilakukan dengan cara menetapkan harga awal harga perdana yang rendah, dengan tujuan agar dapat diterima  pasar secara luas. Salah satu tujuan dengan menetapkan metode ini adalah untuk mendapatkan loyalitas pelanggan. Penetapan harga yang rendah lebih disukai oleh pasar karena beberapa kondisi, diantaranya: 
*     Pasar harus sangat peka terhadap harga, sehingga harga rendah bisa membuka pasar yang lebih luas. Biaya produksi dan distribusi harus turun pada saat volume penjualan meningkat. Harga rendah harus membantu persaingan. 
3) Strategi Penyesuaian Harga
Harga hendaknya harus disesuaikan dengan variasi konsumen, situsi dan kondisi.  Pernahkan anda membeli barang dengan didiskon atau diberi potongan harga? Atau mungkin anda pernah menerima harga promosi yang lebih murah? Atau mungkin anda pernah berbelanja suatu barang yang jenisnya sama di suatu tempat dengan harga yang berbeda di tempat lain ? 
Dalam penyesuaian harga, ada beberapa strategi, yang meliputi:
a)    Penetapan Harga Diskon dan Potongan Harga
b)   Penetapan Harga Psikologis
c)    Penetapan Harga Promosi.

            Penetapan harga diskon dilakukan dengan mendiskon dari harga penjualan tertentu. Misalnya, karena pembelian awal didiskon sebesar 20% atau karena kontan didiskon 10% dari harga jual rata-rata. Atau karena membeli banyak, diberi diskon 15%. Bisa dalam bentuk prosentase tertentu bisa juga dalam bentuk jumlah tertentu. Penetapan Psikologis dilakukan untuk menarik konsumen, misalnya penetapan harga alat dapurRp 399.999,- lebih menarik daripada Rp 400.000,-.  Harga kaos kaki  dua pasang Rp 10.000,- lebih menarik dari pada harga kaos kaki per pasang  Rp 5.000,-. Penetapan harga promosi dilakukan dengan menetapkan harga yang lebih rendah   daripada yang tertera dalam daftar harga.  Hal  ini dilakukan untuk waktu-waktu tertentu saja. Misalnya, penjual pakaian menjelang hari raya memberikan potongan harga dengan potongan harga yang bervariasi. Supermarket menetapkan harga murah untuk beberapa produk tertentu, dengan harapan konsumen juga membeli produk lain dengan harga yang relatif tinggi atau dinaikan. Perusahaan mobil dan perumahan menawarkan pembayaran dengan tingkat bunga rendah, garansi lebih lama, atau perawatan gratis untuk mengurangi harga konsumen

Metodologi ekonomi


1.1 Definisi dan Metodologi ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani, yakni (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonomi adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Metodologi
Metodologi juga sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi yang telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Empat aspek yang erat hubungannya dengan metodologi dalam analisis ekonomi. Aspek-aspek tersebut adalah:
* Masalah pokok ekonomi yang di hadapi setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan. Berdasarkan uraian mengenai masalah ekonomi pokok tersebut akan dirumuskan definisi ilmu ekonomi.
* Jenis-jenis analisis ekonomi.
* Ciri-ciri utama suatu teori ekonomi dan kegunaan teori ekonomi.
* Bentuk-bentuk alat analisis yang digunakan pakar ekonomi dalam menerangkan teori ekonomi dan menganalisis berbagai peristiwa yang terjadi dalam perekonomian.
Masalah Ekonomi dan Kebutuhan untuk Membuat Pilihan
Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi…”Apakah yang diartikan dengan kegiatan ekonomi?”
Kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi barang dan jasa tersebut.
1.2 Masalah Pokok Ekonomi
1.2.1 Masalah kelangkaan
Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.
Faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karena itu masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang yang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan agar semua masyarakat dapat menikmati bersama.
1.2.2 Kebutuhan Masyarakat
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimport dari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk:
• Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.
• Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.
Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif.
Jenis-jenis Barang :
1. Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang esensial (contoh: beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan barang mewah (contoh: mobil dan emas).
2. Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian dan mobil) dan barang publik (contoh: jalan raya dan lampu lalu lintas).
1.2.3 Faktor-faktor produksi
Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa.
Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis, yaitu:
1. Tanah dan sumber alam, faktor produksi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi ini meliputi tanah, barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.
2. Tenaga kerja, faktor produksi ini bukan saja jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan. Dari segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: tenaga kerja kasar, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja terdidik.
3. Modal, faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan.
4. Keahlian keusahawanan, faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Kealian keusahawanan meliputi kemahiran mengorganisasi ketiga sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.
Sistem Perekonomian
Pada tingkat mikro, jika rupiah bergerak stabil, maka bank akan mempertimbangkan penurunan suku bunga sehingga sektor riil akan bergairah dan dapat menyerap tenaga kerja. Asumsi ini dapat terajadi jika faktor kondusifitas dalam negeri dapat berjalan dengan baik, seperti tidak adanya aksi teroris, regulasi pemerintah yang meringankan investor, krisis global, tidak ada bencana alam yang fatal, dan banyak hal/faktor ex yang mempengaruhi. Pengaruh dari desentralisasi/otonomi daerah juga sangat mempengaruhi mikro ekonomi bisa ke arah positif atau negatif tergantung pemda dalam menjalankan praktek Good Governance sehingga pemda benar2 memiliki andil dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, satu contoh tentang Askeskin. Itikad pusat memberikan askeskin adalah bukti kepedulian pusat dalam mengurangi angka kemiskinan (orang miskin tidak perlu keluar biaya pengobatan), namun banyak pemerintah daerah apatis dalam pendistribusian askeskin sehingga salah berpeluang salah sasaran. Karena dalam askeskin tidak ada proyek buat pejabat bupati dan kroninya, nah inilah salah satu tugas dari masyarakat untuk memilih pemimpin di daerahnya benar-benar orang yang empati dan peduli, tapi otonomi daerah membuat Indonesia terjebak dalam primordialisme dan sibuk ber KKN ria
Apa yang sebenarnya terjadi sehingga Indonesia mau keluar dari anggota OPEC? Hasil rangkuman saya adalah
1. Karena jumlah produksi kita di bawah kuota yang di harapkan yaitu -/+ 800 ribu barrel perhari.
2. Bayar uang keanggotaan per tahun ke Organisasi sekitar Rp. 2,1 triliun/tahunnya.
3. Akibat dari kurangnya produksi, pendapat Indonesia di organisasi tersebut kurang di perhitungkan.
4. Menghemat pos pengeluaran sehingga dapat menyelamatkan anggaran negara yang membengkak.
5. Indonesia untuk itu mengalami defisit karena mengimpor lebih banyak minyak daripada ekspor.
Memang nyata kalau sekarang ini makin banyak perkembangan tentang pemahaman sistem ekonomi Indonesia. Hal ini menyebabkan terbentuknya suatu pandangan bahwa di Indonesia sekarang ini mengikuti sistem ekonomi kapitalisme barat. Menurut pendapat kelompok kami, seharusnya tidak perlu muncul pandangan bahwa Indonesia kini meninggalkan sistem sosialistik dan berkiblat menjadi sistem kapitalisme barat. Hal ini sangat bertolak belakang dengan ideologi Pancasila dan kerakyatan yang selama ini Negara kita anut. Lebih tepatnya jika Indonesia menganut sistem sosial demokratis yang dirasa lebih mampu mengorganisir kondisi suatu Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia ini dengan sedikit lebih baik. Kami setuju dengan pendapat mengenai tidak perlunya muncul fenomena kapitalisme vs sosialisme karena masing-masing sistem memiliki keunggulan dan kekurangan. Globalisasi yang sianggap berperangai sebagai kapitalisme, menurut kami memang lah sangat parah. Yang kami lihat justru karena globalisasi yang menjunjung pasar bebasnya membuat jurang kesejangan sosial antara kaum kuat dan kaum lemah semakin besar/lebar. Kami juga setuju atas tujuan kita yang adalah pembangunan nasional, namun juga tidak mengabaikan tanggung jawab global.
Menurut landasan sistem ekonomi Indonesia berdasarkan butir-butir yang berasal dari pasal-pasal UUDS tentang hak milik yang berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis pekerjaan, kami menyatakan ketidak setujuan karena hal ini walaupun hal ini bersifat sosial namun tidak adil rasanya jika pihak-pihak yang tidak bekerja keras atau berperan juga ikut merasakan hasil jerih payah pihak lain yang bekerja keras. Sedangkan menurut Pancasila sila yang ke-5 yaitu “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” tidak dapat dijadikan dalih untuk menetapkan hak milik berfungsi sosial. Hal tersebut justru akan menimbulakn makin banyak muncul pihak-pihak yang bermalas-malasan dan tidak berusaha karena merasa hidup mereka ditanggung orang banyak. Namun perlu ditegaskan bahwa bukan berarti kita sebagai warga Negara sebangsa setanah air tidak diperbolehkan untuk saling tolong dan bergotong royong, asal disesuaikan saja dan tidak sampai terjadi yang namanya “aji mumpung”.
Sementara saran-saran yang kira-kira mungkin dapat membantu perekonomian Indonesia adalah:
1. Membekukan sementara waktu perdagangan berjangka komoditas Nasional di bursa untuk menghindari kenaikan harga pangan seperti India.
2. Memproduksi lebih banyak bahan bakar gas & minyak dalam negeri baik dengan atau tanpa bantuan asing
3. Nasionalisasi perusahaan Asing produksi minyak dan gas bukanlah pilihan terbaik mengingat beberapa kondisi.
4. Perbanyak mengundang investor asing untuk membantu membangun dalam negeri tentunya dengan peraturan hukum yang menguntungkan kedua belah pihak.
5. Produksi minyak dalam negeri dengan bantuan perusahaan asing dengan tujuan utama memenuhi kebutuhan nasional dengan harga yang di patok dari dalam negeri untuk sekian barrel setelah itu, sisanya dapat di jual oleh perusahaan asing yang ada di Indonesia sesuai dengan harga pasar internasional.
6. Pemerintah harus mampu memastikan kondisi yang kondusif.
7. Menghapus subsidi BBM untuk menyelamatkan anggaran negara.
8. Mengurangi pengganguran dengan memberlakukan jam kerja yang pendek bagi karyawan yang satu untuk karyawan yang lain untuk pekerjaan yang sama seperti Perancis.
Melihat kondisi perekonomian dunia yang semakin memburuk akibat naiknya harga komoditas di barengi dengan kenaikan harga bahan bakar minyak mentah dunia mengakibatkan rakyat miskin semakin terhimpit. Dalam kesempatan ini, saya mau menyumbang beberapa pendapat yang mungkin dapat di gunakan untuk membantu menyelamatkan krisis yang terjadi di Indonesia. 
Poin-poin itu antara lain:
 
1. Jangan menaikkan harga bahan bakar industri melainkan menaikkan harga bahan bakar untuk penggunaan konsumsi rumah tangga. Hal ini dapat di gunakan untuk mengurangi biaya produksi industri sehingga pada ujung-ujungnya walaupun terjadi kenaikan harga tidak akan terlalu tinggi mengingat harga komoditas juga ikut meroket sekarang.
2. Penggunaan konsumsi untuk rumah tangga di sosialisasikan untuk di alihkan lebih banyak menggunakan kendaraan umum. Dengan satu kondisi bahwa penerapan harga untuk kendaraan umum tidak mengalami kenaikan harga. Dan sementara itu pemerintah harus berani menjamin keselamatan pengguna kendaraan umum.
3. Untuk mencegah adanya oknum yang menyalurkan bahan bakar industri(di subsidi) kepada pengguna rumah tangga(non subsidi), di perlukannya pengawasan yang ketat.
4. Mungkin ini juga salah satu saran, untuk sementara ini bahan-bahan komoditas pangan jangan di ekspor terlebih dahulu melainkan memastikan kebutuhan dalam negeri di cukupi. Hal ini di sinyalir, bahan-bahan komoditas terutama jagung atau biji jarak itu di gunakan entah untuk memproduksi ataupun uji coba bahan bakar biofuel.
5. Mungkin ada baiknya pemerintah dari seluruh dunia untuk menggalakan penanaman pangan hibrida yang mampu menghasilkan lebih banyak dalam waktu yang jauh lebih singkat tentunya dengan kualitas yang sesuai.

Perekonomian Indonesia saat ini adalah no.3 baik setelah India, Cina. Ketika berguncangnya perekonomian dunia dan masih terasa sampai saat ini, Indonesia masih dapat bertahan dibandingkan negara-negara Asia lainnya termasuk Jepang.
Terguncang hebat ekonominya Amerika Serikat membuat banyak negara-negara didunia lainnya ikut ter-seok2, termasuk Indonesia, tetapi Indonesia masih jauh lebih baik dari negara-negara lainnya.
Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.
A. Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.
B. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Referensi:
http://organisasi.org
http://id.wikipedia.org/wiki/Harga_keseimbangan
http://ocw.gunadarma.ac.id

Produsen

1.      PENGERTIAN PRODUSEN
Produsen adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual dan dipasarkan. Dalam memasarkan barang – barang dagang dan juga jasanya biasanya produsen menawarkan harga yang relatif lebih murah karena prudusen merupakan agen – agen langsung yang banyak dicari oleh orang – orang khususnya para pedagang untuk membeli barang dagangan yang nanti akan mereka jual kembali tetapi dengan harga yang relatif lebih mahal. 

2.      FUNGSI-FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalanlancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan.
Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002) .
Fungsi-fungsi operasi yang akan dibahas di sini meliputi;
1) perencanaan dan desain produk 
2) perencanaan kapasitas produk 
3) perencanaan layout pabrik 
4) Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik 
5) Perencanaan Bahan Baku

3.      MACAM-MACAM BIAYA
Biaya Pabrikasi :
-Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
-Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
Biaya Non-pabrikasi :
-Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan
-Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan
Departemen :
-Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
-Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
Periode Akuntansi :
-Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
-Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
Volume Produksi :
-Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
-Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
a)Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang.
Rumus : TC = TFC + TVC
b)Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Rumus : AC = TC / Q
Q ialah Produk.
c)Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi
Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan
PENDAPATAN (REVENUE)

Selain biaya produksi, ada juga Pendapatan/Revenue yaitu berapa jumlah pendapatan yang akan diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.
•Total Revenue (TR) : total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila memproduksi sejumlah unit barang tertentu.
•Kuantitas Barang (Q) : total jumlah barang yang diproduksi produsen
•Average Revenue (AR) : harga rata-rata unit barang AR=TR/Q

4.      KEUNTUNGAN : TOTAL, MARGINAL, RATA-RATA
Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi 
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan 

Penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.

Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau
TR = Q x P
Jenis-jenis Penerimaan


A) Total penerimaan (Total revenue : TR)
Total penerimaan dari hasil penjualan.
Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.
Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).

B) Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR)
Rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.

C) Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR)
Penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.
Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
Positif (Keuntungan)
Sama dengan nol (Balik modal)
Negatif (Rugi)
Bentuk matematis secara sederhana dapat ditulis :
TR = P x Q
P x Q
AR = TR : Q atau = P
Q
dTR
MR = TRn – TRn-1
dQ

Pages