DUA SISI LANGIT
Salam penuh energi kepada semua. Apa kabar senyum, semoga tetap terkembang.. hingga mampu menularkan kecerahan hati.. Amiin
Satu kisah dari.. kemarinku..
******@******
Normalnya, sebuah jum'atku. Adalah ke sekolah, kemudian bertemu adik-adik di SMK satu. Kalau ada rapat balik ke sekolah. Kalau ga ada, yaaaa pulaaaaaaaang. Jum'at menjadi tidak normal, ketika bapak harus ke rig. Jadi, ga ada yang mengantar Fathani. Adik nomor limaku. Kemarin, bapak berpesan untuk menjemputnya jam setengah tiga. Jadi, dari sekolah, aku langsung ke SMK 1, lalu pulang, menunggu waktu menjemput. Sedari pagi, cuaca memang agak membingungkan. Hujan, cerah, gerimis, hujaaaaaan, cerah dan seterusnya. Sehingga dari SMK, pas hujan, pas ga bawa jas ujan, pas banget.. basaaaah dah. ^_^
Ketika menuju ke arah sekolah Fathani, hujannya juga masih sama tuh. Sepuluh meter gerimis, seratus meter cerah, meter-meter berikutnya, deraaaaaaas. Mulai mendekati sekolah, hanya mendapati gerimis.
Sepanjang perjalanan menuju sekolah, aku melihat langit yang gelaaaaaap, hingga yang terbayang adalah kekhawatiran, bahwa di sana pasti hujan deras tuh. Banyak kilat dan petir. Jadi dipastikan diriku bakalan lebih basah dari sebelumnya. Hehehe. Berhubung jas hujannya udah ada tapi lagi pengen hujan-hujanan, akhirnya memang basah. Meskipun awalnya, karena dari arah rumah ga hujan, jadi jas ga dipakai.
Masih memandang si langit yang berawan itu. Aku jadi terbayang itu tadi, hal-hal tidak enak. Dan hitam gelapnya itu mempengaruhi suasana hati, yang sedang menjajal tubuh dengan jaruman hujan. Tadinya agak lebih cepat memaju Jupi. Ketika melihat tumpukan awan itu, Lari Jupi jadi perlahan.
Dan akhirnya, sampai di sekolah. Alhamdulillaah. Disini ga hujan, hanya ada titik-titik kecil air.
Menuju pulang. Tau tidak, apa yang kulihat. Langit nan cerah. Coba kutengok di belakang. Awan masih gelap, di arah sekolahan. Hmm..
Kembali melihat kedepan, pada langit biru di depan sana. Ia membalik suasana hati yang tadinya meredup, kembali menyala. Sedikit awan putih menghiasinya. Menambah indah si langit biru. Aku tersenyum. Hmm..
Dua sisi langit itu.. sama dengan dua orang yang berbeda. Bertemu dengan, seseorang dengan wajah tak ceria, penuh kerut karena cemberut. Keluar darinya keluhan-keluhan nan menyedihkan. Orang yang awalnya penuh kesenangan pun, akan tiba-tiba pupus kesenangannya. Dia seperti langit nan berawan. Yang menumbuhkan kekhawatiran, dan pikiran2 negatif.
Satunya adalah seseorang dengan wajah ceria. Penuh senyuman yang menghiasi wajahnya. Bicarakan hal-hal positif, yang mempengaruhi sekitarnya, hingga menjadi positif pula. Semangatnya pun mampu mencerahkan orang-orang yang dekat dengannya. Dia, seperti langit biru. Hmm..
Lalu seperti apakah kita..???
*****@*****
Semangat itu.. seperti virus.. Energi itu.. seperti bakteri.. Jika tak kau obati.. ia menular.. Namun, 'penyakit kebaikan'.. harus ditularkan.. Jika berlanjut.. hubungi hati anda.. dan katakan padanya.. mari.. kita tetap bahagia.. sehingga.. semesta.. punya penyakit yang sama dengan kita.. ^_^
Wassalam
*Be Inspiring.. or Be Inspired.. ^_^
@ artazie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar