Tak kuasa hatinya menanggung sakit karena suaminya berselingkuh. Bertahun-tahun dirinya melalui pahit getirnya kehidupan berjuang mendampingi suami tercintanya untuk mencapai puncak karier, Namun kini setelah mencapai impian, beliau sebagai istri dicampakkan begitu saja hanya karena seorang perempuan lainnya. Keadaan itu nyaris membuatnya putus asa dan sempat terpikir untuk mengakhiri hidup. 'Saya teringat tulisan Mas Agus yang mengatakan bahwa hidup ini adalah anugerah dan bunuh diri adalah perbuatan dosa yang tak terampuni,' ucapnya getir. Beliau mengunci diri di dalam kamar untuk menghindar dan tidak ingin bertegur sapa dengan siapapun karena pengkhianatan yang dilakukan sang suami.
Diawal perkawinannya semua terasa indah. Kekurangan dan kelebihan menghiasi hidupnya. Suami melanjutkan studi S2, karier di kantor semakin cemerlang. Tiba-tiba prahara itu datang mengguncang. Dirinya menemukan sebuah akun FB gambar suami bersama perempuan lain yang mengaku sebagai istrinya. Prahara itu telah mencabik-cabik hatinya. Pertengkaran hebat terjadi. Suami meninggalkan pergi dirinya dan anaknya. Ditengah prahara itu anaknya jatuh sakit. Pontang panting dalam kesendirian membawa anaknya ke rumah sakit justru telah membuat beliau menjadi tegar dan kuat. 'Saya tahu setiap ujian yang diberikan Allah kepada hambaNya agar kita menjadi kuat dan tegar.' tutur beliau dengan penuh tetesan air mata.
Allah menjawab doa beliau. Tidak sampai seminggu kemudian putra tercinta sudah diperkenankan keluar dari Rumah sakit. Anugerah Allah tidak berhenti disitu saja, Allah membukakan pintu hati suami untuk pulang ke rumah dan telah menyadari kesalahan. Kebahagiaan itu hadir ditengah keluarga beliau dan beliau semakin yakin bahwa Allah senantiasa miiliki anugerah yang terindah dalam hidupnya dan keluarganya.
Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. (QS. Ath-Thalaq : 2-3).
Wassalam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar