nick name


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Jumat, 18 Maret 2011

INDEKS LQ 45



INDEKS LQ 45


Definisi Indeks LQ 45
Indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan Likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.

Beberapa kriteria - kriteria seleksi untuk menentukan suatu emiten dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 adalah :
a. Kriteria yang pertama adalah :
1. Berada di TOP 95 % dari total rata – rata tahunan nilai transaksi saham di pasar reguler.
2. Berada di TOP 90 % dari rata – rata tahunan kapitalisasi pasar.

b. Kriteria yang kedua adalah :
1.) Merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi industri BEJ sesuai dengan nilai kapitalisasi pasarnya.
2.) Merupakan urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi (Tjiptono, 2001, p. 95-96).
Indeks LQ 45 hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Saham-saham pada indeks LQ 45 harus memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut :
1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).
2. Ranking berdasar kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir)
3. Telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan
4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.
Saham-saham yang termasuk didalam LQ 45 terus dipantau dan setiap enam bulan akan diadakan review (awal Februari, dan Agustus). Apabila ada saham yang sudah tidak masuk kriteria maka akan diganti dengan saham lain yang memenuhi syarat. Pemilihan saham - saham LQ 45 harus wajar, oleh karena itu BEJ mempunyai komite penasehat yang terdiri dari para ahli di BAPEPAM, Universitas, dan Profesional di bidang pasar modal. (factbook 1997, JakartaStock Exchange).

Faktor –faktor yang berperan dalam pergerakan Indeks LQ 45, yaitu :
1. Tingkat suku bunga SBI sebagai patokan (benchmark) portofolioinvestasi di pasar keuangan Indonesia,
2. Tingkat toleransi investor terhadap risiko, dan
3. Saham – saham penggerak indeks (index mover stocks) yang notabene merupakan saham berkapitalisasi pasar besar di BEJ.

Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap naiknya Indeks LQ 45 adalah :

1. Penguatan bursa global dan regional menyusul penurunan harga minyak mentah dunia, dan
2. Penguatan nilai tukar rupiah yang mampu mengangkat indeks LQ 45 ke zone positif.

Tujuan indeks LQ 45 adalah sebagai pelengkap IHSG dan khususnya untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan harga dari saham-saham yang aktif diperdagangkan.


S&P 500 adalah sebuah indeks yang terdiri dari saham 500 perusahaan dengan modal-besar, kebanyakan berasal dari Amerika Serikat. Indeks ini merupakan indeks paling terkenal yang dimiliki dan dirawat oleh Standard & Poor's, sebuah divisi dari McGraw-Hill.
Seluruh saham yang terdaftar dalam indeks ini adalah perusahaan publik besar dan diperdagangkan di bursa saham utama di AS seperti Bursa saham New York dan Nasdaq. Setelah Dow Jones Industrial Average, S&P 500 adalah indeks yang paling banyak diperhatikan.
Banyak dana indeks dan dana exchange-traded melacak performa S&P 500 dengan memegang saham yang sama dengan indeks tersebut. Karena itu, sebuah perusahaan yang sahamnya dimasukkan ke dalam daftar ini, harga saham perusahaan tersebut akan meningkat.

Manajemen pemasaran



Manajemen Pemasaran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang 
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.

Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. 
1.2. Tujuan Pembahasan Makalah.
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan teori pemasaran dan semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran.
2. Untuk memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan kegiatan pemasaran dan apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan pemasaran.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran atau marketing mix.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Pemasaran.
Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.
Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.
Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi :
1. William J Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
2. Philip dan Duncan.
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen.
3. American Marketing Association.
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang. 
2.1.2 Kegiatan Utama pemasaran
Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang di harapkan.



2.2 Pembahasan.
2.2.1 Bauran Pemasaran
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).

1. Product (Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari keempat variable marketing mix maka kita bagi menjadi 3 bagian :
a. Pemilihan produk
b. Pembungkus barang
c. Merk barang

a. Pemilihan barang/produk
Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga, strategi, promosi, yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan dari bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan.
Yang penting disini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti juga terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus kehidupan produk maka tindakan yang harus dilakukan adalah strategi apa yang akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yang akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk baru,sebagai pengganti atau strategi baru.
Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan di mana untuk masing-masing tahap suatu perusahaan harus memasang strategi atau kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahap perkenalan
2. Tahap pertumbuhan
3. Tahap kedewasaan
4. Tahap kejenuhan
5. Tahap penurunan

Apabila di gambarkan maka akan menjadi sebagai berikut:

Penjualan 


1 2 3 4 5 
Waktu
Gambar 1. Daur siklus kehidupan barang.
(Produck life cycle)


1. Tahap Perkenalan
Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar baru atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan barang tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi dengan kegiatan promosi yang gencar dan agresif menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan produk sejenis ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain.
Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit dalam memberikan tambahan pendapatan produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal dengan baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.
2. Tahap Pertumbuhan
Tahap pertunbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai. Usaha yang dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya untuk diganti dengan memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah (lokasi-lokasi segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan promosi digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan pesaing.
Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba merebut segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi yang dengan perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk pasar.
3. Tahap kedewasaan dan kejenuhan
Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.
Tambahan volume penjualan sudah dilakukan sedangkan bagian pasar yang kita kuasai sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi sedikit mulai mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi dengan konsumen sudah mulai melirik produk sejenis lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan kata lain konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang kita jual.

4. Tahap kemunduran/penurunan
Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak bangkrut. Adapun kebijaksanaan yang akan di ambil oleh perusahaan pada umumnya terdiri dari 2, yaitu :

1. Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan digantikan oleh barang yang benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai tenaga yang punya kemampuan dalam membuat motivasi baru, kreasi, atau menciptakan barang yang akan menggantikannya.

2. Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbaharui atribut-atribut lamanya baik dari segi kemasan atau dapat juga menonjolkan kelebihan lain. Kalau alternatif ini tidak dapat dilakukan perusahaan harus dapat membuat barang yang benar-benar baru yang memerlukan penelitian dari awal baik dari segi mutu, merk dagang, pembungkus, cara mendistribusikan dan lain-lain.
b. Pembungkus barang
Bungkus barang merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis ternyata mempunyai kualitas yang sama kualitas yang sama, rasa yang sama atau kegiatan yang relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai merk tersebut akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan dipilih. Oleh karena itu bungkus juga memegang peranan penting dalam penjualan produk.
Untuk membuat bungkus agar menarik pembeli maka perusahaan harus mempertimbangkan dari berbagai aspek baik aspek ekonomis, keindahan maupun praktisnya.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
 Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli.
Ø
 Bungkus yang mudah diingat.
Ø
 Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing dengan produk sejenis yang lain.
Ø
 Bungkus di design agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan pengangkutan, penyimpanan, penyusunan di rak took, atau memmpunyai kegiatan setelah dipakai habis (ada kegiatan ganda).
Ø
c. Merk Barang
Merk barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan melihat merk seseorang yang sudah menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau keadaanya tidak akan nemilih lagi dalam memilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan melihat gambar tertentu atau kata-kata tertentu dalam suatu prroduk menganggap sudah cukup memutuskan untuk membeli.
Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu dalam membeli karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya (praktis) dan membuat anggaran tertentu dalam memakainya.
Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini ternyata terlihat juga oleh produsen sehingga sering sekali produsen menggunakan merk tersebut sebagai salah satu strategi pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi barang yang tidak terlalu berbeda setiap memakai berbagai merk, hal ini dilakukan untuk menguasai pasar.
2. Price (Harga)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and its companying services”. Pengertian di atas mengandung arti bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari prouksi tersebut (Moenroe, 1990). Jika hal ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang akan datang ke tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan produk layanan kita sesuai dengan produk layanan yang ditawarkan.
Harga dan kebijaksanaan harga adalah elemen yang paling banyak diperdebatkan dalam pemasaran. Harga adalah satu-satunya variabel strategi pemasaran yang berkaitan dengan pemasukan, bagaimanapun harga mendatangkan masalah tersendiri. Condous (1983) menyarankan, “…apabila pengenaan biaya (charging) merupakan suatu keharusan, maka besarnya harus disesuaikan dengan kemampuan pengguna.”
Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen paling banyak dibutuhkan dalam masalah penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Hal yang menarik sekali adalah bahwa para penjual kerap kali mengetahui permintaan in-elastis. Oleh karena itu mereka menetapkan harga yang paling tinggi. Akan tetapi mereka lalai bertindak yang sebaliknya, jika menghadpi permintaan yang elastis, walaupun harga lebih rendah akan menaikkan penjualan unit, pendapatan total, penggunaan fasilitas dan mungkin juga naiknya laba bersih.
Prinsip penetapan harga barang dapat juga diterapkan daam penetapan harga jasa. Secara singkat prinsip-prinsip penetapan harga menurut Zeithaml dan Bitner (1996) adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan harganya, yang mencakup: pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan tingkat permintaan, prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga, dan menentukan harga akhir.
2. Perusahaan tidak selalu harus berupaya mencari profit makasimum melalui penetapan harga. Sasaran lain yang bisa mereka capai adalah mencakup survival, memakasimumkan penerimaan sekarang, memakasimumkan pertumbuhan penjualan, memakasimumkan penguasaan (skimming) pasar dan kepemimpinan produk atau kualitas.
3. Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap perubahan harga. Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para pemasar bisa menghitung elastisitas permintaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Elastisitas = Persen (%) perubahan dalam kuantitas yang dibeli
Persentase perubahan dalam harga 

4. Berbagai jenis biaya harus sipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk di dalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel, biaya tidak langsung yang bisa dilacak, dan biaya-biaya yang teralokasi. Bila suatu produk atau jasa harus mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, harga harus mampu menutup semua biaya mencakup mark-upnya.
5. Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan barang dan jasa yang ditawarkan peruasahaan dan karenanya harus dipertimbangkan dalam proses penetapan harga.
6. Berbagai cara penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan, nilai yang bisa diterima, going rate, sealed-bid, dan harga psikologis.
7. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya dengan menggunakan harga geografis, diskon harga, harga promosi, dan harga diskrimiasi, serta harga bauran produk.

Dalam situasi tertentu, pengguna melakukan penilaian atau menghitung-hitung tentang apa yang akan mereka peroleh sebagai balasan dari apa yang mereka berikan. Dengan demikian, harga merupakan pembatas (trade-of) untuk sejumlah benefit (nilai) yang akan diberikan oleh suatu produk (barang atau jasa) dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan penggunaan produk tersebut (Yazid), 1999). Pusat informasi yang menghendaki profit harus mampu menutup semua biaya yang berkaitan dengan proses memproduksi dan memasarkan suatu jasa. Selanjutnya menetapkan marjin secukupnya sehingga mampu memberikan keuntungan yang memuaskan.

Yazid (1999) yang mengatakan bahwa, “Harga atau biaya sebuah jasa akan mencakup harga yang bersifat moneter dan harga yang bersifat non-moneter. Harga yang bersifat moneter mempuyai peranan penting bagi bagian pemasaran untuk mengukur tingkat atau porsi penerimaan dari konsumen”. Selanjutnya dikatakan bahwa, di samping itu beberapa biaya non-moneter yang mungkin diperhitungkan konsumen ketika menggunakan suatu jasa mencakup:
1. Waktu. Waktu merupakan komoditas utama bagi sejumlah orang, dan bagi seseorang yang menawarkan jasa dengan pelayanan yang berbeda kepada setiap individu, tetapi mempunyai keterbatasan waktu, mereka akan memperhitungkan biaya terhadap waktu yang digunakan dalam mencari/memburu suatu jasa, karena barangkali waktu yang terbuang itu sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain.
2. Upaya-upaya yang bersifat fisik. Biaya untuk melakukan upaya-upaya fisik yang diperlukan unruk memperoleh sejumlah jasa bisa saja dimasukkan, khususnya bila penyajian jasa dilakukan secara swalayan.
3. Biaya-biaya sensor. Biaya-biaya ini bisa saja dikenakan sehubungan dengan adanya kebisingan, bau tidak sedap, aliran udara yang tidak lancar, terlalu panas atau terlalu dingin ruangannya, tempat duduk yang tidak nyaman, lingkungan yang terkesan jorok, bahkan rasa yang tidak mengenakkan.
4. Biaya-biaya psikologis. Biaya-biaya ini kadang-kadang dikenakan untuk penggunaan suatu jasa tertentu, seperti upaya yang bersifat mental (berpikir), perasaan adanya ketimpangan atau ketidakadilan bahkan rasa takut. (Yazid, 1999)


3. Promotion (Promosi)
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
3.1.1 Promosi
1. Pengertian Promosi.
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual.
Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang dijualnya.
Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif pertimbangan secara emosional, seperti : merasa bangga, sugesti, angan-angan dan sebagainya. Tetapi bisa juga pembeli membeli secara rasional seperti: karena mempertimbangkan riwatnya, ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan sebagainya.
Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada 4 kegiatan yang biasa dilakukan yaitu:
a. Periklanan.
b. Personal selling.
c. Promosi penjualan.
d. Publisitas dan humas.

a. Periklanan (Advertensi)
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang membuat poster dan sebagainya.
Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personal selling. Periklanan sering dilakukan baik melalui surat kabar, radio dan TV, pos langsung atau bahkan melalui biro periklanan.
b. Personal selling
Personal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar individu yang sering bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah pihak.*)
Proses personal selling adalah sebagai berikut:


Pelayanan sesudah penjualan
*) Nichles : “Principles of marketing” Prentice Hall 1978.
c. Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan menggunakan alat peraga seperti: Peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya.
d. Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi berupa berita.
Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan kejelekannya.
4. Saluran Distribusi ( Place )
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.

4.1. Pengertian Saluran Distribusi.
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
4.2 Pemilihan saluran distribusi
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.
Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya saja.
Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
b. Sifat produk.
c. Sifat perantara.
d. Sifat pesaing
e. Sifat perusahaan, dan sebagainya
Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih saluran distribusi yang dipakai.
Sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli hanya, frekuensi pembelian dalam jumlah yang kecil-kecil maka akan membuat produsen cenderung memilih saluran distribusi yang panjang.
Demikian juga sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak, bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat dari segi konsumen, harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yang penting juga.
Demikian juga masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju dan sebagainya menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang akan digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan agar barang yang ditawarkan sampai pada konsumen industry maupun konsumen akhir.
4.3 Alternatif pemilihan saluran distribusi.
Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan faktor-faktor di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsure apa saja yang sebenarnya juga mempengaruhi pemilihan saluran distribusi, diantaranya:
a. Tipe perantara.
Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa macam fungsi pemasaran seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang dilakukan perantara ternyata lebih efisien disbanding dengan kalau fungsi pemasaran dilakukan oleh produsen maka produsen yang bersangkutan biasanya memasukan perantara kedalam saluran distribusi yang dipilihnya.
Pada dasarnya ada 3 jenis perantara yaitu :
1. Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyai barang dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang di dagangkan dalam jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah yang banyak atau dengan kata lain tidak melayani kosumen akhir yang membeli untuk memenuhi kebutuhan pribadinnya (atau besifat non-bisnis). 

2. Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun konsumen industri.
Kalau digambarkan saaluran distribusi tersebut adalah sebagai berikut:


Gambar 5.3. Saluran distribusi pemasaran.
3. Agen, Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai perbedaan baik dengan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer memiliki hak milik pada barang yang dijual maka kalau pada agen sebaliknya. Biarpun sebagai agen mereka bisa menjual dalam partai besar tetapi tetap hak miliknya ada pada produsennya.
Kalau digambarkan sebagai berikut:


Gambar 5.4. Saluran distribusi yang memasukan agen dan langsung ke konsumen akhir.
b. Jumlah Perantara.
Kalau ditinjau dari jumlah perantara, ini menyangkut untuk tingkat penyebaran pasar yang diinginkan oleh produsen.
Dengan mempertimbangkan jumlah perantara/penyalur maka produsen mempunyai 3 jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi, yaitu:

1. Distribusi Insentif.
Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan dengan jalan memakai sebanyak mungkin penyalur atau pengecer untuk mencapai dengan cepat kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan segera. Biasanya kebijaksanaan ini dilakukan kalau produsen menjual barang-barang konsumsi sejenis, konvinen atau kebutuhan pokok sehari-hari.
2. Distribusi selektif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai beberapa perantara saja, untuk memudahkan pengawasan terhadap penyalur. Distribusi ini dipakai untuk memasarkan barang-barang baru, barang spesial maupun barang industri jenis peralatan ekstra. Sehingga dalam pemakaian saluran distribusi ini produsen berusaha memilih berapa penyalur yang benar-benar baik dan mampu melaksanakan fungsi pemasaran. 
3. Distribusi eksklusif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memilih satu perantara saja dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini digunakan untuk pengawasan yang lebih intensif dan mendorong semangat penyalur agar agresif dalam melaksanakan fungsi pemasarannya. Distribusi ini dipakai produsen penghasil barang-barang yang relatif mahal/berat.
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan (finance), teori Marketing mix juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.[1]
Perencanaan saluran distribusi dilakukan dengan maksud untuk memperlancar penyaluran produk agar sampai kepada konsumen. Dengan kegiatan distribusi ini diharapkan dapat mempermudah konsumen untuk memperoleh produk setiap saat. Kecepatan dan ketepatan dari saluran distribusi yang dilakukan oleh perusahaan akan sangat membantu konsumen dalam mendapatkan produk perusahaan, hal ini agar dapat menaikkan citra keberadaan produk dan perusahaan itu sendiri.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan 
Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat penting guna mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan melakukan perencanaan terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.
Perencanaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus benar- benar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus mencerminkan kualitas yang baik. Hal tersebut agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang mana produk yang dihasilkan dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu perusahaan dapat diketahui dari respon yang ditunjukkan oleh konsumen.
Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak begitu cepat ini perusahaan ditekan oleh faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural dan pasar. Di sisi lain, secara internal perusahaan menghadapi perubahan organisasi yang tak kalah peliknya, seperti masalah budaya perusahaan, struktur, karyawan, pemegang saham. Dalam situasi seperti ini konsep pemasaran tidak lagi cukup hanya berbicara tentang penjualan, periklanan atau bahkan konsep bauran pemasaran 4P (product, place, pricing, dan promotion).
Pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi (strategic business concept). Artinya pemasaran tidak lagi sekadar marketing as it is, melainkan harus diintegrasikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan.


DAFTAR PUSTAKA

- Hermawan Kartajaya dan Philip Kotler, 2002, Rethinking Marketing; Sustainable Marketing Enterprise in Asia. Jakarta: Prenhallindo.
- Keegan, Warren J. 1996, Manajemen Pemasaran Global: Alih Bahasa, Alexander Sindoro Jilid 1, Jakarta: Prenhallindo.
- Widyatmini,1995, Pengantar Bisnis,Cetakan ke IV edisi 1,seri,Depok,Seri Diktat Kuliah: Gunadarma
- Gruenwald, G. 1985. Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk Baru, PT Alex Media Komputindo, Jakarta
- Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran; Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jilid I, edisi kedelapan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
- Dan Berbagai sumber lainnya.




kurva permintaan,penawaran barang tahu dan tempe

A.)  SCHEDULE PERMINTAAN & PENAWARAN S/D , SERTA EQUILIBRIUM DARI TEMPE

  1. Hukum Permintaan (demand) :

Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan turun. Sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan naik.
2.      Hukum Penawaran (suply):

Semakin tinggi harga suatu barang makin banyak penawaranya.
Semakin rendah harga suatu barang makin sedikit penawaranya.
3.      Titik keseimbangan (equilibrium) :

Titik keseimbangan (equilibrium) :

 copyright by zulfa aulia artaji









Sabtu, 12 Maret 2011

Perdagangan Bursa Berjangka



Hari Jum'at tanggal 11-03-2011 kemarin saya mengikuti sebuah seminar di universitas gunadarma J1 lantai 6 kalimalang, dengan bertema "Seminar Bursa Berjangka Learning Center sebagai Pusat Kegiatan Ilmiah, Sosialisasi Bursa Berjangka, Sarana Pembinaan Enterpreneurship dan Professionalisme Dosen serta Mahasiswa
 seminar itu di khususkan untuk fakultas di bidang ekonomi, tetapi yang termasuk non fakultas ekonomi di bolehkan juga untuk mengikutinya. Besar sekali peluang untuk mahasiswa fakultas lain seperti saya bisa mengikuti kegiatan tersebut.


Di dalam kegiatan itu saya mendapatkan beberapa ilmu dari bapak-bapak narasumber dan moderatornya seperti definisi Kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam dunia keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan pada bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal penyelesaian akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan istilah harga kontrak berjangka (futures price). Harga dari aset acuan pada saat tanggal penyerahan disebut dengan istilah harga penyelesaian (settlement price).

Kontrak berjangka, atau disingkat "berjangka" atau futures, adalah merupakan suatu instrumen derivatif yang diperdagangkan di Bursa. Lembaga kliringakan bertindak selaku mitra transaksi atas semua kontrak yang diperdagangkan, dan menentukan aturan marjin yang dibutuhkan , dllSuatu kontrak berjangka menimbulkan "kewajiban" kepada pemegang kontrak guna melaksanakan pembelian atau penjualan dimana berbeda dengankontrak opsi yang memberikan "hak" dan "bukan kewajiban". Pada kontrak berjangka ini, kedua belah pihak "wajib" untuk melaksanakan kewajiban masing-masing pada tanggal penyelesaian, dimana sipenjual akan menyerahkan komoditi yang dijadikan aset acuan kepada pembeli dan pembeli wajib membeli dengan harga penyelesaian yang telah disepakati. Apabila kontrak berjangka dilakukan dengan cara penyelesaian tunai ( tanpa penyerahan barang) maka pelaku perdagangan berjangka yang mengalami kerugian wajib untuk mentransfer sejumlah uang tunai kepada pelaku perdagangan yang memperoleh keuntungan. Kontrak berjangka dengan penyerahan tunai hanya diperbolehkan kalau harga penyelesaian aset acuan sudah dapat diterima umum seperti misalnya harga saham yang diperdagangkan di bursa saham. Untuk bebas dari kewajiban pada tanggal penyelesaian akhir maka pemegang posisi pada kontrak berjangka harus melakukan perhitungan atas posisinya baik dengan melakukan penjualan posisi "long" ataupun melakukan pembelian kembali posisi "short" yang secara efektif akan menutup posisi kontrak berjangka serta kewajibannyanya berdasarkan kontrak tersebut.
yang mengadakan seminar tentang bursa berjangka tersebut adalah PT Askap yang telah lama bekerjasama dengan universitas Gunadarma, selain penjelasan di atas saya dapat lebih mengenal beberapa type order seperti : 

Market Order = Amanat Beli atau Jual yg disampaikan    nasabah ke pialang yg prioritas karena harga pasar

—Limit Order = Amanat Beli atau Jual yg disampaikan nasabah ke pialang dengan harga yg sudah dicantumkan pada amanat
—Market if Touch Order = Amanat Beli atau Jual yg disampaikan nasabah ke pialang dgn harga yg sudah dicantumkan pada amanat. 
Begitu harga menyentuh harga tersebut, amanat berubah jadi Market Order 
dan penjelasan yang lain-lain, disini saya di ajarkan untuk menjadi sebuah enterpreneurship yang mempunyai ide cemerlang dan tidak malas, karena sebuah kesuksesan itu dihasilkan dari knirja yang sangat keras (rajin) dan tidak patah semngat.
begitu juga bursa berjangka telah mendapatkan izin dari BAPPEBTI serta tidak melanggar syariah agama islam karena sudah terdapat di dalam hadits shahih bukhari bab xxxv tentang salam.
salah satu cerita yang sangat menarik dan mendalam perkataan yang di maksud dari Bp yoke : " di dalam bursa berjangka tidak ada namanya persaingan antar sesama yaitu contohnya > seperti balapan F1 dimana di balapan itu kita harus dapat memenangkan pertandingan untuk menjadi juara 1 harus lebih dulu di posisi pertama, nah tetapi berbeda dengan balapan yang lain seperti Rally yaitu balapannya tidak bersaing/saling mendahulukan mendapat posisi pertama, balapan ini adalah mengejar waktu yang paling tercepat waktu yang ia raih maka ia dapat memenangkan Rally tersebut seperti bursa berjangka siapa yang lebih tampil provesional dan cakap maka ialah yang mendapat point terbesar di dalam kinerja dunia bursa berjangka".
  Bursa Berjangka sangat diperlukan dalam zaman modern sekarang ini karena perdagangan berjangka merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mendukung pengembangan ekonomi suatu negara. Hal ini dimungkinkan karena Perdagangan Berjangka merupakan  sarana lindung nilai ( Hedging ). Perdagangan Berjangka Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk lebih mendorong tumbuhnya Perdagangan Berjangka Indonesia. Perkembangan tersebut tentunya membutuhkan SDM yang memahami pengetahuan tentang seluk beluk Perdagangan Berjangka dan tekhnologi modern. Hal tersebut menuntut kesiapan para lulusan perguruan tinggi untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berubah. Oleh karena itu kemampuan kecepatan mendapatkan informasi menjadi sangat penting bagi semua lulusan perguruan tinggi yang ingin berkecimpung di dalam Perdagangan Berjangka.

terdapat materi seminarnya silahkan bisa di download :

Bursa saham asia jatuh



 Bursa saham Asia jatuh, membawa indeks patokan regional di jalur penurunan mingguan terbesar sejak Mei. Gempa bumi besar yang melanda Jepang, kekerasan di Timur Tengah dan naiknya pengangguran AS menjadi katalisnya.
Indeks MSCI Asia Pacific pada Jumat (11/3) turun 1,4% menjadi 134,20, dengan sembilan saham turun untuk setiap yang naik. Indeks mengalami penurunan 4% pekan ini dan di jalur penutupan terendah sejak 20 Desember.
Indeks pekan lalu naik 1,9% karena data ekonomi Korsel dan AS yang lebih baik dari estimasi, mendorong kepercayaan dalam pemulihan global, mengatasi kekhawatiran bahwa kerusuhan Timur Tengah akan melambungkan harga minyak dan menahan pertumbuhan.
Indeks MSCI Asia Pacific telah naik hampir dua kali lipat dalam dua tahun terakhir. Sempat jatuh ke level terendah delapan tahun pada 9 Maret 2009, setelah pengajuan kebangkrutan Lehman Brothers Holdings Inc pada September 2008.
Kang Shin Woo, kepala investasi Korea Investment Management Co di Seoul mengatakan, gempa bumi Jepang menambahkan ketidakpastian lain untuk pasar yang sudah terganggu dengan gejolak Timur Tengah dan kekhawatiran utang Eropa, “Ini bisa meningkatkan kekhawatiran atas ekonomi Jepang yang telah menunjukkan beberapa tanda-tanda pemulihan."
Indeks Nikkei 225 di Tokyo turun 1,7%, setelah gempa bumi berkekuatan 8,8 richter terjadi di lepas pantai utara, beberapa menit sebelum penutupan perdagangan. Peringatan tsunami tertinggi dikeluarkan untuk pantai timur laut.
Televisi nasional NHK menampilkan gambar musibah, dimana dari tsunami melanda sebuah gudang di Kamaishi di prefektur Iwate, dengan mobil, truk dan bangunan terendam. Kapal yang ditampilkan menabrak dinding pelabuhan.
Indeks Kospi Korea Selatan tenggelam 1,3% dan indeks S & P / ASX 200 Australia turun 1,2% dan indeks Hang Seng di Hong Kong tergelincir 1,6%. Indeks Komposit Shanghai China anjlok 0,8%, dimana data pemerintah menunjukkan harga konsumen naik 4,9% pada Februari dari tahun sebelumnya, melebihi target pemerintah 2011 untuk bulan kelima.
Kontrak pada S&P 500 turun 0,4% hari ini. Indeks jatuh 1,9% kemarin di New York. setelah Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan klaim tunjangan pengangguran pertama kali naik 26 ribu menjadi 397 ribu dalam pekan yang berakhir 5 Maret, lebih dari perkiraan median ekonom sebesar 376 ribu. Selain itu, defisit barang dan jasa meningkat 15% menjadi US$ 46,3 miliar pada Januari karena lonjakan impor yang dipimpin tingginya minyak mentah.
Honda Motor Co, produsen mobil Jepang yang mendapat sekitar 44% penjualan di Amerika Utara, tergelincir 2,7% di Tokyo. Kerugian terjadi setelah gempa mengguncang bangunan di pusat keuangan kota. Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia, turun 1,5%. Li & Fung Ltd, pemasok terbesar Wal-Mart Stores Inc, turun 2,9% di Hong Kong.
Shane Oliver, kepala strategi investasi di Sydney pada AMP Capital Investor Ltd mengatakan, situasi di Timur Tengah memicu koreksi pasar dan sekarang kita melihat kekhawatiran baru tentang utang Eropa, dan ada kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang pengetatan moneter di Asia,"Semua masalah tersebut menggabungkan dan membuat investor agak gugup."
Minyak mentah untuk pengiriman April turun 1,6% menjadi US$ 102,70 per barel di New York kemarin, setelah jatuh 3,6% sebelumnya. Minyak melemah setelah polisi di Arab Saudi, Timur Tengah, produsen terbesar minyak mentah, melepas tembakan di timur negara itu.
Daelim Industrial Co, yang mendapatkan 22% penjualan dari Timur Tengah, merosot 4,7% di Seoul. Koreksi ini memimpin perusahaan konstruksi Korea Selatan turun setelah polisi membubarkan protes di Arab Saudi kemarin. Hyundai Engineering & Construction Co, yang memfaktorkan Timur Tengah di luar pasar terbesar perusahaan Korea Selatan, turun 2%. GS Engineering & Construction Corp turun 3,8%.
Saham bangunan Korea Selatan memenangkan US$ 47,25 miliar pesanan dari Timur Tengah tahun lalu. "Beberapa berita dari Saudi membangkitkan sentimen terhadap pembangun," kata Lee Jin Woo, manajer dana di Seoul pada KTB Asset Management Co, "Ketidakpastian atas situasi di Timur Tengah mungkin agak lama berakhir."
Produsen bahan baku jatuh setelah indeks London Metal Exchange untuk enam logam termasuk tembaga dan aluminium turun 0,4% kemarin, jatuh untuk hari kedua ke level terendah sejak 26 Januari. BHP Billiton turun 1% di Sydney. Rio Tinto Group, perusahaan tambang terbesar kedua dunia, turun 2%. Jiangxi Copper Co, produsen logam terbesar China, melemah 1,5% di Hong Kong.

Tiap 1 Minimarket Bunuh 20 Pedagang Kecil

Hadirnya pasar modern sudah membunuh keberadaan pedagang-pedagang kecil di pasar tradisional. Setiap berdiri satu minimarket sudah pasti membunuh sekitar 20 pedagang tradisional.

Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Ngadiran usai mengikuti dialog Polemik Kemarau dan Stok Pangan di Warung Daun, Jakarta Selatan, Sabtu (22/8). "Hadirnya minimarket telah membunuh beberapa pedagang tradisional, satu minimarket bisa bunuh 20 pedagang tradisional," terang Ngadiran.






Menurut Ngadiran, pihaknya sudah berulang menyatakan kekhawatiran pihak asosiasiasi atas menjamurnya Minimarket. Sayangnya, respon pemerintah (Departemen Perdagangan/Depdag) belum optimal.

Padahal dalam perpres No 112/2007, jam buka Minimarket sebenarnya sudah diatur, misalnya kalau buka jam 10 pagi maka tutupnya harus jam jam 10 malamnya. Nyatanya sampai saat ini kebanyakan Minimarket buka 24 jam. Selain jam buka, hal lain yang semestinya diatur pemerintah adalah soal letak bangunan minimarket. Pembangunan minimarket harus memperhatikan letak pedagang-pedagang trdisional.

Ngadiran menambahkan, sebagai solusi konkrit atas kejadian tersebut, Asosiasi Pedagang sudah berulangkali meminta Menteri agar pedagang kecil, koperasi pedagang kecil bisa memperoleh saham di minimarket atau pasar modern. Sayangnya pemerintah belum merespon permintaan asosiasi.

Selain penyertaan saham di Minimarket, Ngadiran menjelaskan salah hal yang membuat posisi pedagang kecil kian terjepit belum adanya UU Pedagang Retail. "Belum ada UU yang khusus mengatur pedagang retail/kecil. Makanya kita terus minta ke pemerintah dan DPR untuk segera membentuk UU Retail ini," harap Ngadiran. 

Sabtu, 26 Februari 2011

Perjuangan Menjadi Intan





Salam penuh energi.. Apa kabar perjuangan..? Semoga hambatan mampu dilalui.. demi sampai di tujuannya nanti.. Amiin

Satu tulisan.. semoga bermanfaat..

~*~*~*~*~

Satu tanya untuk aku, kamu dan mereka..

Sejak kapan, kita mulai mengenal dan merasakan ‘perjuangan’..?? Setelah usai kuliah..? Ketika sudah bekerja..? Memulai sebuah usaha..? Pada usia berapakah itu..? Mungkin sekitar 20 atau di atas dari itu. Sebelumnya, kebanyakan dari kita, mungkin hidup nyaman dalam tanggungan orang tua. Merasa malu, ketika lambat membayar uang sekolah. Namun, yang berusaha memenuhinya, tentu sebagian besarnya adalah orang tua. Ingin menikmati liburan, layaknya teman-teman yang lain. Maka, orang tualah, tempat kita merajuk meminta bekal untuk transport, sekaligus makan-makannya. Dalam bagian ini, aku termasuk di dalamnya.

Segelintir orang di antara kita, mungkin tidak seperti itu. Mereka, mengenal kata ’berjuang’ itu, sejak usia belia. Bagaimana mengusahakan beberapa rupiah, demi bisa terus belajar. Sesekali dengan penuh ingin, membantu meringankan beban ortu dengan membelikan kebutuhan rumah tangga dengan melakukan apa saja, di sana-sini.

Dari lisan seorang guru, aku dapatkan kisah ini. Sudah terlanjur usia mendewasa. Mungkin tak kan bisa menirunya. Namun, ada nilai luar biasa, yang bisa kita ambil.

Sebut saja Intan (pakai nama saya saja, supaya ga ada yang Ge Er) heheee.

Begitulah nama gadis berjilbab, yang saat ini sedang sibuk dengan beberapa aktifitas organisasi di luar kampus. Intan berasal dari keluarga yang hidup pas-pas-an. Dia punya tiga orang adik. Sedangkan kedua orang tuanya berpenghasilan kecil. Ibunya tidak bekerja dan ayahnya seorang tukang, yang hanya bekerja bila diajak oleh temannya untuk membantu membangun di sebuah proyek.

Seringkali, Intan dan adik-adiknya menunggak bayaran sekolah. Itu menimbulkan perasaan yang sungguh tak mengenakkan baginya serta adik-adiknya. Waktu SD, Intan terlihat beberapa kali membantu di kantin sekolah. Demi, mendapatkan kue gratis dari ibu kantin. Hal itu yang ia kerjakan, karena itulah yang pertama kali terpikir olehnya untuk membuatnya tetap nyaman bersekolah.

Ketika ia memasuki bangku SMP. Intan memahami, kondisi orang tuanya yang belum tentu mampu membiayai sekolahnya beserta ketiga adiknya. Karenanya, anak perempuan berkulit coklat itu, belajar dengan sangat keras untuk bisa mendapatkan beasiswa. Syukurlah, ia berhasil. Selain itu, setiap kali liburan semester berlangsung, Intan mencari toko atau perusahaan, yang membutuhkan pramuniaga selama liburan, atau jika diperusahaan, ia membantu di pantry, sebagai officegirl. Ini juga dilakukan Intan, ketika masa libur ramadhan berlangsung. Setiap tahun, Intan tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan kerja part time selama liburan. Lumayan katanya, untuk membantu keperluan di rumah.

Bekerja selama liburan, mungkin biasa dilakukan oleh anak-anak di luar negri kan. Tapi, ini dilakukan oleh Intan, seorang anak perempuan, dari keluarga biasa, tanpa sedikitpun dibujuk atau didorong oleh orang tuanya. Intan, secara sadar melakukan hal itu dengan sendirinya. Kerja part time itu, dilakukannya hingga SMA.

Kini, Intan telah lulus dari SMA. Seharusnya, Intan bisa melanjutkan ke bangku kuliah, dengan mengusahakan sebuah beasiswa. Namun, remaja dewasa itu, mengambil keputusan untuk menerima tawaran bekerja di tempat ia biasa kerja part time. Syukurlah, ia ditempatkan sebagai kasir, tidak lagi sebagai pelayan bagi pengunjung.

Pengalaman Intan yang menginspirasi itu, rupanya menjadi sebuah tempaan hidup yang mengubahnya menjadi berlian. Perjalanan kehidupannya, seperti sebuah gerinda, yang mengasah mental gadis remaja itu, menjadi lebih kuat, tegar dan dewasa. Satu lagi, dalam usianya yang masih sangat muda, Intan sangat dipercaya oleh orang tuanya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dialami oleh keluarganya.

Kisah terakhirnya, adalah ketika adiknya, mengalami kecelakaan. Adiknya menabrak seseorang, hingga meninggal dunia. Orang tuanya yang sederhana, kebingungan dan sangat cemas akan nasib putra mereka. Namun, tak merasa mampu berbuat apa-apa. Maka hadirlah Intan, remaja dewasa itu, pergi menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh adiknya. Tidak diceritakan, bagaimana cara Intan menyelesaikannya. Namun, hasilnya, adiknya dibebaskan dari masalah tersebut.

Subhaanallaah..

Sepertinya, di antara kita, banyak yang kehidupan keluarganya lebih cukup, lebih lapang daripada kehidupan Intan dalam hal rizki. Tapi, ketika pertama kali mendengar kisah ini. Serasa, seperti tokoh kartun, yang mengecil karena takut. Mengecil, karena beda mental.. Intan pakai baja. Kita pakai kerupuk. Padahal, kalau mau dibandingkan sebagai kendaraan, kita naik motor, Intan pakai gerobak. Hasilnya, bila kita dan Intan disuruh jalan kaki, Balikpapan-Samarinda, atau Tenggarong-Samarinda, mungkin kita akan jauh tertinggal dibelakang.

Intan, mengenal perjuangan sejak dini. Maka, begitulah Intan, saat ini.

Mmmm.. Lalu, sejak kapan kita kenal ’perjuangan..?!?!

Mungkin…. baru-baru saja. Jadi, kapan kita bisa seperti Intan..?! Punya baja di mentalnya.. heheee..

Hmm… Kita..?? (Aku aja kaliiiii..) ^____^

From ( http://putrigobel.com/ )

~*~*~*~*~*~

Pahit yang hari ini kita telan, kelak akan mewujud dengan manisnya.

*Be Inspiring.. or Be Inspired..

Wassalam..

Pages